Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terungkap, Mahasiswa Asal Afrika yang Kamping di Pantai Nampu Meninggal karena Sakit

Kompas.com - 31/12/2020, 14:27 WIB
Muhlis Al Alawi,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

WONOGIRI, KOMPAS.com - Jean Jacques Fanina (39), mahasiswa doktoral ilmu sosial, Universitas Airlangga (Unair) Surabaya yang ditemukan tewas saat kamping di Pantai Nampu, Kabupaten Wonogiri, Minggu (27/12/2020).

Polres Wonogiri memastikan mahasiswa asal Madagaskar, Afrika, itu meninggal karena sakit. Kesimpulan itu berdasarkan hasil visum yang diperoleh dari tim medis.

“Hasil visum menunjukkan tidak ada tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban. Korban meninggal karena sakit,” kata Kapolres Wonogiri, AKBP Christian Tobing, Kamis (31/12/2020) siang.

Tobing mengatakan, polisi telah berkoordinasi dengan Unair Surabaya untuk menghubungi keluarga korban di Madagaskar, Afrika.

Setelah divisum, jenazah korban telah diserahkan kepada pihak Unair Surabaya dan keluarga.

Baca juga: Kendaraan yang Terlibat Kecelakaan di Lembah Anai Telah Dievakuasi, Lalu Lintas Kembali Lancar

Keluarga korban menolak jenazah diotopsi. Jenazah mahasiswa doktoral itu dimakamkan di Indonesia.

Tobing menambahkan, saat rombongan mahasiswa asal Madagaskar itu berkemah, pintau masuk Pantai Nampu sementara ditutup.

Rombongan itu tak meminta izin untuk kamping kepada pengelola wisata dan Satgas Covid-19 Kabupaten Wonogiri.

Sebelumnya, Jean Jacques Fanina (39) dilaporkan meninggal saat kamping di Pantai Nampu, Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah, Minggu (27/12/2020).

Diduga, Jean Jacques Fanina (39) meninggal karena sakit saat berlibur bersama teman-temannya di pantai selatan di wilayah Kabupaten Wonogiri itu.

 

Camat Paranggupito Sulistyani mengatakan, petaka yang menimpa mahasiswa asal Madagaskar bermula saat rombongan beranggotakan tujuh orang masuk ke lokasi Pantai Nampu, Sabtu (26/12/2020) siang.

Setibanya di lokasi, mereka mendirikan tenda di Pantai Nampu. Petugas sudah berusaha meminta agar rombongan itu segera meninggalkan pantai, namun mereka masuk ke pantai melalui jalur alternatif dan nekat kamping.

Sebelum masuk pantai, korban sempat mengeluh kepada temannya mengalami sakit perut. Setelah kecapekan bermain bola pantai, rombongan tidur di dalam tenda hingga pagi hari.

Baca juga: Pemkab Pinrang Ajak Anggota Eks FPI Jaga Keamanan Malam Pergantian Tahun

Pada Minggu (27/12/2020) pagi, saat teman-temannya sudah bangun, korban masih terlihat tidur di dalam tenda.

Rekan-rekanya mengira korban masih tidur karena kelelahan bermain sepak bola pantai kemarin. Rekan-rekan korban kembali bermain di pantai dan dilanjutkan sarapan.

“Sekitar pukul 09.00 pagi teman-temannya mulai curiga karena korban belum juga bangun,” kata Sulisyani.

Saat dibangunkan rekannya, kondisi tubuh korban sudah melemah dan kaku. Beberapa bagian tubuh korban tampak membiru dan menghitam.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com