Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kaleidoskop 2020: Kisah Suroto, 10 Tahun Terbaring di Tempat Tidur hingga Rabutnya Gimbal Jadi Bantal

Kompas.com - 27/12/2020, 20:25 WIB
Setyo Puji

Editor

KOMPAS.com - Kisah Suroto (40), warga Dusun Keron, Desa Krogowanan, Kecamatan Sawangan, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, menjadi perhatian pembaca di Kompas.com pada pertengahan 2020.

Sebab, Suroto memiliki perilaku aneh. Selama 10 tahun terakhir ini ia diketahui hanya terbaring di tempat tidurnya tanpa melakukan aktivitas apapun.

Meski kondisi fisiknya sehat, tapi mata Suroto lebih banyak terpejam dan tak pernah berbicara.

Saat dikunjungi Ardian Kurniawan Santoso dari Masyarakat Relawan Indonesia-Aksi Cepat Tanggap (MRI- ACT) Salatiga, kondisi terlihat Suroto cukup memperihatinkan.

Pasalnya,  rambutnya diketahui telah menjadi gimbal dan dijadikan bantal untuk tidur.

Baca juga: Suroto, 10 Tahun Tiduran, Mata Terpejam dan Makan Tiga Hari Sekali

Pernah terjadi sebelumnya

Tetangga Suroto, Sujono, mengatakan perilaku Suroto dengan tidur dalam waktu yang cukup lama bukan kali ini saja terjadi.

Sebelumnya, sekitar tahun 1993 juga pernah melakukan hal serupa.

Saat itu, Suroto hanya tiduran dan tak pernah beranjak dari tempat tidurnya selama sekitar dua tahun.

Namun, setelah itu Suroto kembali hidup normal dan mau bekerja seperti orang lain.

"Kemudian dia ikut bekerja saudara saya di Bandung pada 1996. Namun selama tiga bulan di Bandung, Suroto setiap malam selalu pergi," paparnya, Jumat (3/7/2020).

Baca juga: Cerita Suroto, Tiduran 10 Tahun di Kamar dan Pernah Dipenjara

Kembali tidur setelah keluar penjara

Setelah bekerja di Bandung itu, Suroto kemudian pulang ke rumah.

Di kampungnya, Suroto dikenal rajin bekerja sebagai buruh tani.

Uang yang didapat dari bekerja itu dititipkan kepada ibunya dengan rencana untuk membeli sepeda motor.

Namun karena terhimpit ekonomi, uang yang dititipkan itu habis digunakan untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari.

Mengetahui hal itu, Suroto kecewa hingga terlibat tindak kriminal dan dipenjara.

"Setelah keluar dari penjara itu dia sempat bertingkah aneh. Pernah ratusan bambu dijadikan tiang pancang mengelilingi rumahnya," kata Sujono.

Namun kejadian itu tak berlangsung lama, Suroto kemudian kembali tiduran lagi hingga sekarang.

"Matanya selalu tertutup, kalau secara fisik dia sehat. Kalau ada orang asing dia menutup muka dengan sarung atau tikar," jelas Sujono.

Baca juga: Pengakuan Relawan Saat Merawat Suroto yang Tiduran 10 Tahun: Seperti Mau Bicara, tapi Tertahan

Rambutnya gimbal jadi bantal

Ibu Suroto, Sukanti (75), mengaku tidak tahu harus berbuat apa untuk menyembuhkan anaknya itu.

Sebab, Suroto tidak sakit dan selama ini tidak mengeluhkan apapun. Yang ia tahu, anaknya tersebut tiba-tiba tiduran dan tidak pernah bangun hingga sekarang.

Selama puluhan tahun tiduran di tempat tidurnya itu, anaknya tersebut juga jarang makan.

Saat Tim MRI-ACT berkunjung ke rumahnya, rambutnya diketahui telah gimbal dan digunakan untuk bantal.

Saat membuka mata, Suroto hanya menatap atap rumah dengan tatapan kosong dan enggan berbicara.

"Saya tidak tahu bagaimana mulanya, tiba-tiba dia sudah tiduran dan tidak pernah bangun. Selain itu, dia juga tidak pernah berbicara lagi," terangnya dalam Bahasa Jawa, saat ditemui di rumahnya.

"Makannya juga jarang-jarang, tiga sampai empat hari sekali baru makan. Itu paling satu piring tidak habis," tambahnya.

Baca juga: Kisah Suroto, 10 Tahun Tiduran dan Tak Pernah Bangun, hingga Rambutnya Gimbal Jadi Bantal

Meneteskan air mata

Mengetahui kabar tentang kisah Suroto itu, Ardian Kurniawan Santoso dari Masyarakat Relawan Indonesia-Aksi Cepat Tanggap (MRI- ACT) Salatiga, menyempatkan waktu untuk mengunjungi rumahnya.

Saat pertama kali bertemu dengan Ardian, Suroto diketahui terlihat meneteskan air mata.

"Seperti mau berbicara tapi tertahan. Nanti secara perlahan diajak berkomunikasi dan dirawat, agar bisa kembali normal," kata Ardian.

Meski enggan untuk berbicara, oleh Ardian, Suroto lalu diperlakukan layaknya orang normal.

Ia dimandikan dan dikenakan pakaian pantas pakai. Rambutnya yang gimbal juga dipotong dan kukunya telah dirapikan.

"Tadi juga dimandikan agar lebih segar. Tapi saat ini memang belum bisa berkomunikasi," ungkapnya.

Penulis : Kontributor Ungaran, Dian Ade Permana | Editor : Teuku Muhammad Valdy Arief

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com