Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Situs Liyangan, Pesona Wisata Baru di Temanggung, Peninggalan Mataram Kuno yang Unik dan Kompleks

Kompas.com - 25/12/2020, 13:21 WIB
Kontributor Magelang, Ika Fitriana,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

 

Bekas kompleks permukiman penduduk

Ketua Kelompok Kerja (Kapokja) Pemugaran Balai Pelestari Cagar Budaya (BPCB) Jateng, Eri Budianto mengatakan, setidaknya ada 3 kegiatan yang telah dilaksanakan di situs Liyangan sepanjang tahun 2020  yakni restorasi talud tepi jalan bolder, ekskavasi halaman 3 dan 4 Situs Liyangan, dan studi teknis petirtaan. 

"Tahun 2021, rencananya akan melanjutkan restorasi talud sepanjang 120 meter," sebut Eri.

Menurut Eri, situs Liyangan ini unik karena ditemukan berbagai macam jenis cagar budaya yang menjadi satu kesatuan.

Contohnya dalam satu situs ini ada kompleks permukimannya yang dibuktikan dengan adanya jejak rumah penduduk.

Baca juga: Situs Liyangan Sudah Dihuni Sejak Abad ke-6

Temuan arang beras hingga sawah kuno

Direktur Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI, Hilmar Farid dan tim BPCB Jatenag meninjau jalan makadam kuno di Situs Liyangan peninggalan era Mataram kuno, di Desa Purbosari, Kecamatan Ngadirejo, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, Kamis (24/12/2020).KOMPAS.COM/IKA FITRIANA Direktur Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI, Hilmar Farid dan tim BPCB Jatenag meninjau jalan makadam kuno di Situs Liyangan peninggalan era Mataram kuno, di Desa Purbosari, Kecamatan Ngadirejo, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, Kamis (24/12/2020).
Lalu ada situs peribadatan karena ada tempat ibadah dan bangunan candi, ada yoni, ada petirtaan.

"Ada jalan bolder langka merupakan satu-satunya di Indonesia, ada temuan arang beras dan sawah kuno dan lain sebagainya," imbuh Eri.

Situs Liyangan ditemukan warga setempat saat menambang pasir,aa tahun 2007 silam. Saat itu warta tidak sengaja menemukan bagian situs, berupa Yoni.

Temuan warga ini kemudian ditindaklanjuti pemerintah daerah setempat dan kegiatan restorasi penuh dimulai tahun 2017.

Baca juga: Liyangan Berulang Kali Diterjang Erupsi Gunung Api

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com