TEMANGGUNG, KOMPAS.com - Situs Liyangan di Desa Purbosari, Kecamatan Ngadirejo, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, dimungkinkan menjadi pesona Indonesia.
Sebab, di lereng Gunung Sindoro ini memiliki kompleksitas dan keunikan yang tidak ditemukan situs-situs lainnya.
Hal itu dikatakan Direktur Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI, Hilmar Farid Setiadi mengunjungi Situs Liyangan, Kamis (24/12/2020). Hilmar melihat langsung progres restorasi situs tersebut beberapa tahun terakhir.
"Ke depan saya optimis Liyangan bisa menjadi salah satu pesona luar biasa untuk Jawa Tengah dan Indonesia, karena ada banyak hal unik, banyak bagian-bagian di situs ini yang enggak ditemukan di tempat lain," ungkap Hilmar.
Baca juga: Struktur Bata Diduga Situs Suci Kerajaan Mataram Kuno Ditemukan di Malang
Ini membuktikan nenek moyang telah mampu mengembangkan teknologi pengetahuan yang kompleks pada masa itu.
Hilmar menjelaskan, secara matematis apabila situs ini pembangunannya dimulai pada abad VII Masehi sampai abad X Masehi berarti lokasi di ketinggian Gunung Sindoro ini selama 300 tahun telah menjadi tempat pemukiman.
"Melihat arsitekturnya, melihat kompleksitasnya ini kan dibangun di lereng jadi menurun begini, itu kan juga tidak mudah. Jadi saya kira ini menunjukkan tingkat peradaban yang kita miliki di masa lalu dan dari situ nilainya sangat-sangat berharga," ucap Hilmar.
Baca juga: Situs Liyangan dan Umbul Jumprit Bakal Jadi Objek Wisata Budaya
Di mana masalah krusial yang menjadi perhatiannya adalah persoalan lahan.
"Tahun depan kita juga akan memastikan bahwa Liyangan ini akan mennjadi prioritas Dirjen Kebudayaan, khususnya mengenai pengelolaannya," katanya.
Ia menyebutkan, fokusnya adalah pada pelestarian, memastikan keamanan situs, Kemudian bagi personil yang melakukan penelitian, pengkajian itu juga harus benar-benar mendapat sumber daya yang cukup, baik sumber daya manusia, finansial dan lain sebagainya.
Baca juga: Memecahkan Misteri Situs Purbakala Liyangan di Lereng Gunung Sindoro
"Tahun 2021, rencananya akan melanjutkan restorasi talud sepanjang 120 meter," sebut Eri.
Menurut Eri, situs Liyangan ini unik karena ditemukan berbagai macam jenis cagar budaya yang menjadi satu kesatuan.
Contohnya dalam satu situs ini ada kompleks permukimannya yang dibuktikan dengan adanya jejak rumah penduduk.
Baca juga: Situs Liyangan Sudah Dihuni Sejak Abad ke-6
"Ada jalan bolder langka merupakan satu-satunya di Indonesia, ada temuan arang beras dan sawah kuno dan lain sebagainya," imbuh Eri.
Situs Liyangan ditemukan warga setempat saat menambang pasir,aa tahun 2007 silam. Saat itu warta tidak sengaja menemukan bagian situs, berupa Yoni.
Temuan warga ini kemudian ditindaklanjuti pemerintah daerah setempat dan kegiatan restorasi penuh dimulai tahun 2017.
Baca juga: Liyangan Berulang Kali Diterjang Erupsi Gunung Api
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.