Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Arkeolog Temukan Struktur Diduga Bangunan Candi di Indramayu

Kompas.com - 14/12/2020, 17:21 WIB
Kontributor Majalengka, Mohamad Umar Alwi,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

INDRAMAYU, KOMPAS.com - Sebuah struktur sudut diduga bangunan candi kuno ditemukan arkeolog saat melakukan ekskavasi di Desa Sambimaya, Kecamatan Juntinyuat, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat.

Struktur candi tersebut memiliki 21 lapis batu bata.

Arkeolog terdiri dari Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Banten dan Tim Ahli Cagar Budaya (TACB) Kabupaten Indramayu tersebut melakukan ekskavasi di lokasi selama 10 hari sejak 2 hingga 11 Desember 2020.

Lokasi tersebut bernama Candi Dingkel.

Ketua Tim Penelitian dan Penyelamatan Situs, Soni Prasetya Wibawa, mengatakan selain struktur sudut bangunan pihaknya juga menemukan lantai bangunan dan pecahan stupa serta berbagai fragmen keramik, gerabah dan arang, di lokasi galian.

"Dari berbagai temuan, penemuan ini (candi Dingkel) sangat menarik bagi tim," ujar Prasetya, dalam keterangan resmi diterima Kompas.com, Senin (4/12/2020).

Baca juga: Petunjuk Arkeolog Temukan Jejak Istana Raja Wengker di Kotaraja Majapahit

Temuan struktur sudut bangunan diduga candi ini, arkeolog senior Agus Aris Munandar, mengungkapkan candi Dingkel merupakan kawasan atau kompleks permukiman umat Budha.

Dari temuan tersebut Agus menjelaskan memiliki kesamaan dengan situs Batujaya di Karawang dan Muaro Jambi di Jambi.

"Saya meyakini ada reruntuhan stupa besar di kawasan itu dan perlu dilakukan penelitian dan ekskavasi secara berkala agar segera terungkap," ujar arkeolog Universitas Indonesia (UI) ini.

Baca juga: Heboh Warga Jember Temukan Bata Besar Diduga Peninggalan Majapahit, Berawal dari Mimpi

 

 

Peradaban Indramayu Telah Lengkap

Sementara itu, Ketua Tim Ahli Cagar Budaya (TACB) Kabupaten Indramayu,

Dedy S Musashi, mengungkapkan dengan ditemukan struktur bangunan diduga candi di Desa Sambimaya tersebut peradaban di Indramayu telah lengkap.

Menurutnya Indramayu bisa diprediksi dari Pra sejarah, Hindu Budha, Islam dan masa kolonial, aspek sejarahnya.

Pra sejarah, dikatakan Dedy, di Indramayu juga ditemukan fosil Stegodon dan gigi Carcarolces Megalodon atau hiu purba di daerah Terisi.

"Indramayu ini kaya dengan tinggalan cagar budaya. Mulai dari fosil, candi, masjid kuno, hingga makam Belanda (kerkoof) atau bangunan bergaya Eropa, kita punya," ujar Dedy.

Ke depannya, kata Dedy, diharapkan pemerintah daerah dapat duduk bersama pihaknya membahas potensi kekayaan cagar budaya sehingga bisa menjadi peningkatan pendapatan asli daerah (PAD) ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com