KABUPATEN BOGOR, KOMPAS.com - Bupati Bogor Ade Yasin mengatakan masih menunggu panggilan dari Polda Jawa Barat (Jabar) mengenai klarifikasi kasus kerumunan massa yang dihadiri oleh pemimpin organisasi masyarakat Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab di Kawasan Puncak Bogor.
Kejadian kerumunan itu buntut acara peletakan batu pertama atau peresmian masjid di Markaz Syariah Pesantren Alam Agrokultural, Megamendung, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
"Saya belum ada persiapan, tapi yang jelas saat itu (kerumunan) sudah kita kendalikan sesuai prosedur (protokol kesehatan). Saya belum tahu nanti arahnya ke mana kan. Jadi tunggu dipanggil di sana saja nanti ya (Polda Jabar)," kata Ade di Cibinong, Kamis (10/12/2020).
Ade menjelaskan, pada undangan pemanggilan yang pertama ia terpaksa tidak dapat hadir karena kondisinya sakit terinfeksi virus Covid-19 selama 10 hari.
Selama isolasi mandiri, lanjut dia, dirinya tidak mengikuti perkembangan berita politik, terutama kasus Rizieq Shihab.
Baca juga: Bupati Bogor Larang Perayaan Tahun Baru di Tempat Umum dan Lokasi Wisata
Ade mengaku lebih fokus meningkatkan imun dengan cara membaca buku dan ibadah supaya terbebas dari beban pikiran.
"Pemanggilan pertama memang tidak hadir karena saya positif Covid-19, jadi saat itu fokus menaikkan imun saja supaya cepat sembuh," ujarnya.
Kendati demikian, Ade yang juga sebagai ketua Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Bogor mengakui bahwa saat ini dirinya siap untuk memenuhi pemanggilan Polda Jabar.
Sebab, sejumlah pejabat dan perangkat desa hingga camat sudah diperiksa terkait dugaan pelanggaran kegiatan tersebut.
Namun, kata Ade, dirinya belum mengetahui pasti kapan akan dipanggil oleh Polda Jabar. Begitu pula dengan materi apa nanti yang akan ditanyakan oleh penyidik.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.