Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Kolektor Merchandise Band Klasik, Kaus yang Dibeli Rp 25.000 Terjual Rp 18 Juta

Kompas.com - 07/12/2020, 18:27 WIB
Kontributor Banyuwangi, Imam Rosidin,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

DENPASAR, KOMPAS.com - Hobi terkadang bisa menjadi ladang bisnis dengan penghasilan yang lumayan menggiurkan.

Hal itu dirasakan Agung Demon, seorang kolektor kaus merchandise resmi dari sejumlah band atau penyanyi. Koleksi kaos milik Agung Demon didominasi band atau penyanyi klasik.

Kini, kaus koleksi Agung bisa laku jutaan rupiah jika dijual kembali.

Agung mulai mengoleksi kaus band sekitar 20 tahun silam. Hobi itu berawal ketika Agung menggandrungi band Nirvana dan penyanyi Marilyn Manson.

Kegemaran dengan musik itu berlanjut dengan mengoleksi kaus merchandise resmi dari band dan penyanyi itu.

Baca juga: Mobil Paslon Nomor Urut 2 di Pilkada Jember Dicoret, Ada Coretan Kalah dan Diganti

Uniknya, ia tak pernah membeli kaus merchandise resmi yang baru. Ia memburu kaus band favorit dari salah satu pasar pakaian bekas di Tabanan, Bali, yakni Pasar Kodok.

"Saya tidak pernah beli baru, seluruhnya second (bekas) beli Rp 25.000 sampai Rp 50.000 di Pasar Kodok," kata Agus saat ditemui di Band T Shirt Day Bali, di Sinar Harapan Coffe, Denpasar, Sabtu (5/12/2020).

Selama 20 tahun, Agung mengaku memiliki 500 kaus band dan penyanyi dari berbagai genre dan negara.

Setelah puluhan tahun menjadi kolektor, Agung kini juga berjualan kaus band dan penyanyi yang masuk kategori vintage atau klasik.

Koleksinya itu dijual secara daring lewat media sosial Instagram. Selama berjualan, Agung pernah meraup untung besar dalam sekali transaksi.

Agung menjual sehelai kaus Marilyn Manson yang dirilis pada 1998 seharga Rp 18 juta kepada seorang pembeli di Jakarta.

 

Padahal, dirinya membeli kaus itu seharga Rp 25.000.

"Yang beli orang Jakarta, karena kausnya jarang ada, kaus mahal ini dipakai para rapper di luar negeri, ini membuat harganya menjadi mahal. Kemudian lisensi 90-an," katanya.

Agung mulai menjual kaus miliknya karena koleksinya sudah terlalu banyak. Ia juga mulai berbisnis jual beli kaus bekas dari berbagai jenis, tak cuma merchandise resmi band.

Kaus yang dibeli seharga Rp 25.000 di pasar pakaian bekas bisa dijual seharga Rp 100.000 hingga Rp 200.000 di Instagram.

Menurutnya, kaus band klasik mulai digandrungi pada 2020.

Baca juga: Bali Democracy Forum Akan Diselenggarakan dengan Protokol Kesehatan yang Ketat

Sebab, sejumlah publik figur di luar negeri juga mulai memakai kaus band atau penyanyi klasik.

Kolektor lainnya, Komang Rusdi mengaku lebih menggandrungi kaus merchandise resmi band atau penyanyi klasik. Alasannya, ia lebih menyukai artwork dari kaus klasik.

Ia juga lebih suka mendengarkan musik dari band dan penyanyi klasik.

"Saya nyari second aja jarang beli baru. Jadi suka sama band-nya, beli merchandise-nya. dari SMA tahun 2000-an sampai sekarang," katanya.

 

Komang mengaku memiliki koleksi sekitar 100 kaus. Ia mulai mengoleksi kaus band sejak 2000.

Ia juga menjual beberapa koleksinya karena tak muat lagi dipakai. Kaus itu dijual dengan harga sekitar Rp 20.000 hingga Rp 1,5 juta.

Sementara itu, panitia acara T Shirt Band Day Bali, Dwinata Yudistira mengatakan, acara itu digelar untuk mengumpulkan teman-teman pencinta kaus band.

Baca juga: Cerita Losmen Puri, Penginapan Tua di Denpasar yang Masih Bertahan

Selain itu acara yang sudah digelar sebanyak dua kali ini juga bertujuan mendongkrak penjualan kaus band dari peserta yang hadir. Menurutnya, kaus band punya pasarnya sendiri.

Sebab, setiap band punya banyak penggemar. Sehingga mereka akan membeli merchandise dari band favoritnya.

"Kaus band kan bentuk suport penggemarnya ke band yang disukai," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com