Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hari Bakti Ke-75 PU, Simak Cerita 7 Pemuda Gugur Saat Mempertahankan Gedung Sate

Kompas.com - 04/12/2020, 09:00 WIB
Dendi Ramdhani,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

 

3 jasad ditemukan, 4 hilang

Sutoko, yang saat itu mengepalai MDPP, memberi nasihat untuk mundur dan dianjurkan untuk mempertahankan Kota Bandung Selatan saja. Sutoko berkata, "Jangan, tidak usah. Kita melawan mereka dari sini saja."

Mereka tetap berkeyakinan penuh dan ikhlas untuk mempertahankan Gedung Sate dari serangan Pasukan Gurkha.

Perdebatan dihentikan ketika salah satu dari mereka, Didi Hardianto Kamarga, berkata, "Saya dan kawan-kawan sanggup untuk mempertahankan kantor kami. Kami datang hendak meminta izin dan meminta senjata."

Ronny menambahkan, selama empat jam pertempuran, satu per satu dari mereka pun jatuh. Tujuh pahlawan gugur.

"Sisanya, sebanyak 14 orang dari mereka mundur," ujar Ronny mengutip keterangan kisah tujuh pemuda di Museum Gedung Sate.

Tujuh pahlawan tersebut dikubur dalam satu lubang di belakang halaman Gedung Sate (yang sekarang menjadi lapangan tenis). Pada tahun 1952, tiga jasad dari tujuh pemuda tersebut ditemukan. Namun, empat jasad belum ditemukan sampai sekarang.

"Untuk mengenang pengorbanan mereka pada bumi pertiwi, dibuat sebuah prasasti Sapta Taruna di halaman Gedung Sate yang merupakan monumen peringatan gugurnya tujuh pemuda," jelas Ronny.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com