SORONG KOMPAS.com - Aksi demo menuntut kemerdekaan Papua di Sorong, Papua Barat, berakhir ricuh, Jumat (27/11/2020).
Massa yang hendak melakukan longmarch menuju kantor wali kota Sorong diadang anggota Kepolisian dan Brimob di Jalan Jendral Ahmad Yani.
Massa yang tak terima dengan pengadangan kemudian melakukan perlawanan dengan menyerang aparat kepolisian dengan batu, botol kaca, dan mercon.
Kapolres Sorong Kota AKBP Ary Nyoto Setiawan mengatakan, pengadangan dilakukan agar tidak mengganggu ketertiban umum.
"Kami mengimbau agar massa pedemo segera membubarkan diri supaya tidak melakukan kegiatan. Namun, massa tak terima dan terjadi gesekan sehingga kami mengamankan lima orang yang terlibat dalam aksi demo tersebut," ujar Ary di lokasi, Jumat.
Baca juga: Fuad Bernardi soal Video Yel Hancurkan Risma: Salah Bu Risma Apa?
Dalam aksi demo anarkistis itu, tiga anggota Brimob Detasemen B Pelopor Sorong, satu anggota Polres Sorong Kota, dan satu wartawati menjadi korban akibat terkena lemparan batu dan botol.
Kelima korban yang mengalami luka serius dilarikan ke Rumah Sakit Angkatan Laut Oetojo untuk mendapat penanganan medis.
Baca juga: Viral, Video Yel Hancurkan Risma, Ketua Tim Eri-Armuji: Itu Ekspresi Kebencian ke Bu Risma
Pada Jumat sore situasi di lokasi telah kondusif. Para demonstran telah membubarkan diri.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.