Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Uang Penumpang Rp 50 Juta Hilang di Bagasi Pesawat, Ini Respons Lion Air Group dan Bandara Jambi

Kompas.com - 17/11/2020, 11:06 WIB
Suwandi,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAMBI, KOMPAS.com - Seorang penumpang maskapai penerbangan Batik Air melaporkan kehilangan uang di bagasi sebesar Rp 50 juta. Peristiwa itu terjadi pada Sabtu (14/11/2020).

Penumpang tersebut terbang dari Makassar dengan tujuan Jambi. Ia membawa uang Rp 200 juta, hasil penjualan tanah di Makassar, Sulawesi Selatan.

Manajer Lion Air Group Jambi Mardanus membenarkan peristiwa tersebut.

"Ya. Ada penumpang lapor kehilangan uang di bagasi. Saya udah laporan ke pusat," kata Mardanus kepada Kompas.com melalui sambungan telepon, Selasa (17/11/2020).

Mardanus mengatakan, berdasarkan hasil pemeriksaan internal, kecil kemungkinan penumpang tersebut kehilangan uang di bandara Jambi.

Menurut dia, laporan dari penumpang akan menjadi dasar untuk investigasi.

Pihaknya pun sudah berkoordinasi dengan petugas yang berada di Makassar dan Cengkareng, yakni tempat awal penumpang berangkat dan transit. 

Baca juga: Seorang Penumpang Kehilangan Uang Rp 50 Juta di Bagasi Pesawat

Dilarang bawa uang dalam tas ke bagasi, uang tak akan diganti

Dia menambahkan, berdasarkan aturan penerbangan, penumpang tidak diperbolehkan membawa uang atau barang berharga di dalam tas yang masuk ke bagasi. 

Apabila tetap ingin membawa uang melalui bagasi, seharusnya penumpang melaporkan ke petugas, sehingga bisa masuk asuransi.

"Kalau hilang tentu penumpang bisa mengeklaim di pihak asuransi," jelas Mardanus.  

Atas kejadian ini, Mardanus memastikan bahwa tidak ada penggantian isi karena hal tersebut masuk daftar barang berharga.

Baca juga: Burung Kacer Rp 150 Juta Hilang di Bagasi Pesawat, Ini Respons Garuda Indonesia

 

Kancing tas berubah

Sementara itu, Hasanuddin selaku penumpang Batik Air mengaku sering naik pesawat dan merasa aman apabila membawa uang melalui bagasi ketimbang dibawa ke kabin.

"Ya. Saya merasa aman di bagasi, Pak. Kalau dibawa-bawa takut disambar orang," kata Hasanuddin, penumpang Batik Air, melalui sambungan telepon, Senin (16/11/2020).

Dia mengatakan, saat masuk bandara, dia membawa satu tas berisi uang, lalu membawanya menghadap petugas maskapai.

Setelah ditimbang, tas berisi uang Rp 200 juta itu langsung dibawa ke bagian bagasi.

"Saat turun di Jambi. Saya curiga. Kancing tasnya sudah berubah. Lalu saya lapor ke petugas bandara," jelas Hasanudin.

Baca juga: Video Viral Penumpang Pesawat Berjubel Bandara Makassar Tanpa Protokol Kesehatan, Ini Kata AP 1

Saat ditimbang, berat tas berkurang

Setelah melapor, kata Hasanuddin, tasnya kemudian ditimbang pihak bandara, lalu beratnya berkurang.

Kemudian dia memeriksa uang dan menghitungnya, jumlahnya sudah berkurang Rp 50 juta.

Dia menuturkan nekat membawa uang sebesar itu naik pesawat karena merasa aman.

Sebelum akhirnya naik pesawat, Hasanuddin sempat mau mentransfer uang tersebut melalui BRI di wilayah Ujung Pandang, Jumat (13/11/2020), tetapi hal tersebut gagal dilakukan lantaran BRI sudah tutup.

"Saya mau transfer, tetapi sudah mau maghrib, banknya tutup. Itu uang penjualan tanah di Makassar mau dibawa ke Jambi," kata Hasanuddin.

Dia mengaku, saat diperiksa oleh petugas bandara, dirinya tidak memberi tahu bahwa tas tersebut berisi uang, dan pihak bandara juga tidak menegur dirinya.

Baca juga: Viral, Uang Angpau Anak Ini Hilang dalam Koper di Bagasi Pesawat Lion Air

 

Pihak bandara periksa CCTV

Dikonfirmasi secara terpisah, Executive General Manager Bandara Sultan Thaha Saifuddin Jambi Indra Gunawan membenarkan adanya laporan kehilangan uang sebesar Rp 50 juta dari penumpang pesawat tujuan Jambi.

"Kami memang terima laporan dari penumpang dari Makassar-Jambi. Dia mengaku kehilangan uang senilai Rp 50 juta," kata Indra melalui WhatsApp ke Kompas.com, Senin (16/11/2020) malam. 

Indra mengatakan, apabila memang terjadi kehilangan penumpang, dia memastikan adanya aksi pencurian.

Setelah mendapat laporan, timnya langsung melakukan pengecekan melalui CCTV bandara.

Pihaknya tidak melihat hal yang mencurigakan dari rekaman CCTV bandara.

Kata Indra, kejadian tersebut bisa terjadi di bandara-bandara sebelumnya, tempat korban berangkat dan melakukan transit.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com