KOMPAS.com - Upaya mencari cadangan minyak mentah dan gas (migas) baru di Indonesia terus dilakukan. Sebab jika tidak ditemukan cadangan baru maka migas Indonesia akan habis dalam beberapa tahun mendatang.
Salah satu upaya eksplorasi cadangan migas adalah dengan kegiatan seismik laut 3 dimensi (3D) yang dilakukan anak usaha Pertamina dan mitranya di perairan Lampung.
Dalam hal ini, PT Pertamina Hulu Energi Offshore Southeast Sumatra (PHE OSES) bekerja sama dengan PT Elnusa Tbk. Keduanya melakukan kegiatan seismik laut 3D di Area Ambar.
Area Ambar ini berada di perairan Lampung, 150 km di utara Jakarta, dengan perjalanan 7-12 jam menggunakan kapal.
Area ini seluas 215 km persegi. Secara geografis, lokasi ini berada di area perairan terbuka, sehingga cuaca sangat berperan dalam menentukan kelancaran operasi.
Baca juga: Jika Tak Ada Penemuan Baru, Minyak Bumi Indonesia Akan Habis dalam 9 Tahun
Medy Kurniawan, Direktur Eksplorasi Pertamina Hulu Energi mengatakan, tantangan dalam pelaksanaan kegiatan seismik di tengah pandemi Covid-19 ini cukup tinggi atau kategori high risk.
Namun, kegiatan ini dapat dirampungkan 3 hari lebih cepat dari target, atau 67 hari. Bahkan, tanpa insiden kecelakaan sama sekali.
Pekerjaan seismik ini melibatkan 7 buah kapal, dengan jumlah kru sekitar 215 orang, semuanya dari dalam negeri.
"Harapannya agar Seismik 3D OBN Ambar ini bisa memberikan penemuan 'Big Fish' (cadangan migas besar) di luar area mature field, sehingga Pertamina dapat terus mendukung peningkatan produksi dan cadangan migas nasional," ungkapnya melalui rilis ke Kompas.com, Jumat (13/11/2020).
Sebelumnya, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Arifin Tasrif mengatakan jika cadangan minyak nasional diperkirakan habis dalam 9 tahun.
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan