Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Antrean Sampel Swab Menumpuk, Pemkab Paser Kekurangan Alat PCR

Kompas.com - 09/11/2020, 17:42 WIB
Zakarias Demon Daton,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

SAMARINDA, KOMPAS.com- Kepala Dinas Kabupaten Paser, Amir Faisol, mengatakan saat ini mengalami kekurangan alat tes swab polymerase chain reaction (PCR) untuk pasien Covid-19.

Akibatnya ratusan sampel swab terpaksa mengantre karena hanya memiliki satu alat PCR.

“Kita masih kendala dengan pemeriksaan sampel swab. Karena kita hanya punya satu alat PCR. Pada situasi saat tracing kita banyak maka swab agak lambat,” ungkap Amir saat dihubungi Kompas.com, Senin (9/11/2020).

Baca juga: Dinkes Sebut Hasil Swab Anggota KPU Tangsel Lambat Keluar karena Antrean

Alat PCR yang dimiliki Pemkab Paser, kata Amir, setiap harinya menguji maksimal 50 sampel swab.

Sementara hampir setiap hari, pihaknya melakukan tracing dan testing lebih dari jumlah itu.

Akibatnya pihaknya mengalami keterlambatan hasil yang berpotensi terhambatnya upaya menekan angka penularan virus corona.

“Karena itu kami minta agar Pemprov Kaltim membantu alat PCR,” tutur dia.

Baca juga: UPDATE Covid-19 di Kalteng, Kaltim, Kaltara, Gorontalo, Sulbar, Sulsel, dan Sultra 9 November 2020

Amir mengaku sudah mengirim surat permohonan permintaan alat PCR ke Pemprov Kaltim untuk bantuan tersebut.

Kepala Dinas Kesehatan Kaltim Padilah Mante Runa mengaku permintaan tersebut masih berproses.

“Dia minta kita lengkapi. Sekarang masih dalam proses. Dinas Kesehatan selalu siap. Apapun diminta kita kasih,” ungkap terpisah.

Sejauh ini, kata Padilah, Pemprov Kaltim selalu memfasilitasi semua kendala yang diminta masing-masing kabupaten dan kota.

Baca juga: Satu Polisi Positif Covid-19, Semua Personel Polres Mamuju Tengah Jalani Swab Test

Sebagai contoh, belum lama ini Kota Balikpapan minta 10 ventilator dan semuanya sudah dipenuhi. Kemudian, alat pelingdung diri (APD) jika diminta pun akan diberikan.

“Asal mereka minta kita siap. Tapi sejauh ini koordinasinya kurang sekali,” sebut Padilah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com