Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Belum Terima Laporan Penyiraman Air Keras di Sleman, tapi Penyelidikan Berjalan

Kompas.com - 02/11/2020, 22:09 WIB
Wijaya Kusuma,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com- Polisi belum menerima laporan penyiraman air keras ke pesepeda di Jalan Palagan Tentara Pelajar, Kecamatan Ngaglik, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, pada Kamis (29/10/2020).

Namun, penyelidikan kasus ini dipastikan terus berjalan.

Kanit Reskrim Polsek Ngaglik Iptu Budi Karyanto mengatakan, sudah berkomunikasi dengan satu dari dua korban penyiraman air keras ini.

"Korban yang menyampaikan Vario (diduga pelaku pengendarai motor Vario) itu memang ada," kata Budi saat dihubungi, Senin (2/11/2020).

Baca juga: Pengakuan Pesepeda yang Diduga Disiram Air Keras Saat Gowes: Panas di Kulit, Celana sampai Rusak

Dari keterangan korban, diduga pelaku menggenakan jaket merah.

Namun dari rekaman CCTV, orang yang mengenakan jaket merah itu interval waktunya dengan kejadian jauh.

"Kejadian kan jam 6 kurang dikit, yang jaket merah itu lewat sudah setengah enam," ungkapnya.

Budi menyebut, informasi dari korban lain, terduga penyiram air keras mengendarai sepeda motor Honda Vario merah.

Baca juga: Kondisi Pesepeda di Sleman yang Diduga Disiram Air Keras, Kulit Panas dan Celana Rusak

Kini, Polsek Ngaglik sedang berupaya menghubungi korban lain dalam kejadian ini.

"Kalau yang menyampaikan Vario merah itu bisa kita ajak komunikasi, TKP-nya di mana kan bisa untuk pembanding kita TKP yang satu dengan satunya," bebernya.

Selain rekaman CCTV dan kesaksian korban, polisi juga meminta keterangan saksi-saksi yang ada di sekitar lokasi kejadian.

Namun banyak yang tidak mengetahui, sebab saat kejadian kondisi sepi.

"Kita kan tiap pagi juga patroli daerah situ yang pakaian preman untuk mengidentifikasi sesuai keterangan korban pertama tadi," ungkapnya.

Baca juga: Tiga Pesepeda Diduga Disiram Air Keras Saat Gowes, Begini Ceritanya

Terkait dengan cairan yang disiramkan, Budi belum bisa menyimpulkan jenisnya. Sampai saat masih dalam proses pemeriksaan.

"Belum, dokternya juga belum tahu apakah itu air keras, apakah itu soda api. Dokternya belum bisa (menyimpulkan)," ucapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com