Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 29/10/2020, 21:34 WIB
Afdhalul Ikhsan,
Khairina

Tim Redaksi

KABUPATEN BOGOR, KOMPAS.com - Rapid test atau tes cepat Covid-19 dilakukan secara acak terhadap wisatawan yang berkunjung ke Kawasan Puncak Bogor, Jawa Barat, di hari kedua libur panjang pada Kamis (29/10/2020).

Tes cepat Covid-19 ini dilakukan di tiga posko seperti di Simpang Gadog Masjid Harakatul Jannah, Kantor Kecamatan Megamendung, dan di Kawasan Wisata Telaga Warna.

Dari 918 wisatawan yang menjalani rapid test, 50 orang di antaranya dinyatakan reaktif Covid-19 yang diambil secara acak terhadap wisatawan yang sedang mengarah ke atas Puncak.

"Total untuk hari ini kami menyiapkan 1.000 rapid test kit. Namun yang di-rapid sebanyak 918 wisatawan, hasilnya yang reaktif ada 50 orang," kata Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bogor Mike Kaltarina kepada wartawan di Puncak, ogor, Jawa Barat.

Baca juga: Pemprov Jabar Siapkan 26.700 Rapid Test untuk Wisatawan

Sebanyak 918 peserta tes cepat itu, kata Mike, tersebar di Posko Gadog Ciawi sebanyak 328 alat, 13 di antaranya reaktif, kemudian sebanyak 200 peserta rapid di Posko Megamendung, 13 di antaranya reaktif dan terakhir 390 peserta rapid di Posko Telaga Warna Cisarua, 24 di antaranya reaktif.

Kepada 50 wisatawan yang reaktif tersebut, pihak tenaga medis langsung melakukan swab test di posko masing-masing.

Tim Satgas Covid-19 Kabupaten Bogor kemudian melarang 50 wisatawan tersebut melanjutkan perjalanan dan diminta langsung putar balik ke rumah masing-masing.

Mereka diminta isolasi mandiri sambil menunggu hasil dalam waktu dekat untuk memastikan, apakah negatif atau positif Covid-19.

"Yang reaktif ini banyak dari luar Bogor, mereka kemudian diputar balik ke rumah masing-masing, sambil menunggu hasil swab berdasarkan by name by address. Nanti kami akan koordinasi dengan Dinkes sesuai di mana mereka berada," ungkapnya.

Baca juga: Reaktif Rapid Test, 17 Wisatawan di Puncak Bogor Diminta Putar Balik

Mike menegaskan, rapid test ini dilakukan sebagai upaya mengantisipasi klaster liburan dari para pelancong yang terus memadati kawasan Puncak Bogor.

Sehingga, masyarakat yang hendak berlibur ke kawasan berhawa dingin tersebut diminta untuk membatasi jumlah atau paling tidak menunda terlebih dahulu untuk liburan.

Sebab dari 3.000 rapid tes kit yang tersedia, rencananya akan digunakan untuk pemeriksaan pada hari berikutnya.

Ia berharap kegiatan rapid test ini bisa menjadi acuan bahwa sampai saat ini kasus Covid-19 masih ada, sehingga pentingnya menjalankan protokol kesehatan dengan baik guna mencegah penularan Covid-19.

"Awalnya kita melakukannya hari ini, namun demikian antrean kendaraan wisatawan padat (hari ini) sehingga kita tim Satgas Covid-19 Kabupaten Bogor akan kembali melaksanakan rapid test sampai hari Minggu. Dengan melibatkan kekuatan 45 tenaga medis dibantu kepolisian, Satpol-PP dan 10 puskemas yang ada," jelas dia.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di 'Rumah' yang Sama...

Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di "Rumah" yang Sama...

Regional
Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com