ACEH TENGAH, KOMPAS.com – Cuaca sedang mendung di Kabupaten Aceh Tengah, Provinsi Aceh, Minggu (25/10/2020).
Awan gelap sebenarnya menggantung sejak pagi.
Di dermaga kota terlihat hanya dua speedboat milik warga setempat yang terparkir rapi.
Lokasi ini disebut Danau Laut Tawar. Sebagian masyarakat menyebutnya Lut Tawar, danau yang biasa dijadikan lokasi wisata bersama keluarga.
Baca juga: Balita 4 Tahun Trauma karena Dianiaya, Selalu Bilang Om, Maaf ya Om
Siang itu, Heri yang merupakan pemilik speedboat baru saja berkeliling danau yang berada di dataran tinggi itu.
Dia menyisir dari dermaga ke dermaga, mencari wisatawan yang ingin berkeliling danau untuk merasakan sensasi debur ombak Laut Tawar.
“Silakan naik Bu, aman kok,” kata Heri menawarkan pada wisatawan yang melihat ke sisi dermaga.
“Hanya Rp 20.000 per orang,” sambungnya lagi.
Di speedboat itu, Heri menyediakan pelampung berbagai ukuran, mulai anak-anak hingga orang dewasa.
Semua penumpang wajib mengenakan pelampung.
“Untuk danau itu gampang melihat ombaknya. Kalau bagian dekat kota tenang, berarti bagian paling ujung itu agak gelombang tinggi. Begitu juga sebaliknya. Tinggal lagi, kita memilih parkir di dermaga mana, agar dapat wisatawan,” kata dia.
Baca juga: Cendera Mata Lapik Koto Dian, dari Kursi Depati hingga Pelaminan