Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"IDI Juga Manusia Punya Rasa, Berapa Anggota Saya yang Meninggal, Berikan Semangat Kami"

Kompas.com - 14/10/2020, 16:09 WIB
Pythag Kurniati

Editor

KOMPAS.com- Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Bali, Gede Putra Suteja memaparkan alasan dan kronologi pelaporan kasus unggahan Jerinx SID.

Hal itu disampaikan oleh Putra Suteja usai memberikan keterangan di persidangan PN Denpasar, Selasa (13/10/2020).

Baca juga: Jerinx Resmi Jadi Tersangka, Ini 2 Bulan Perjalanan Kasus Kacung WHO

Awal mula pelaporan

Jerinx saat keluar dari ruang sidang kantor Ditreskrimsus Polda Bali, Kamis (10/9/2020) 
Tribun Bali/I Wayan Erwin Widyaswara Jerinx saat keluar dari ruang sidang kantor Ditreskrimsus Polda Bali, Kamis (10/9/2020)
Putra Suteja mengemukakan, awalnya ia mendapatkan informasi terkait unggahan Jerinx di akun media sosialnya.

Informasi itu diterima putra pada 12 Juni 2020.

"Terkait laporan, awalnya saya mendapat informasi tanggal 12 Juni 2020, tanggal 13 Juni, 14 Juni, kami di grup WA rapat," kata dia, seperti dilansir dari Tribun Bali.

"Tanggal 15 Juni, saya mendapat mandat dan tanggal 16 Juni saya laporkan," ujar Putra Suteja.

Ia juga menegaskan, telah melakukan koordinasi dengan IDI pusat terkait laporan ke Polda Bali tersebut.

"Berkoordinasi. Ada surat tugas, surat kuasanya," tutur dia.

Baca juga: Kacung WHO dan Tua Bego, Dua Unggahan Jerinx yang Berujung Laporan Polisi

 

Ilustrasi tenaga medis KOMPAS.com/NURWAHIDAH Ilustrasi tenaga medis
Ikuti unggahan Jerinx, dianggap lemahkan tenaga medis

Putra menjelaskan organisasinya terus mengikuti unggahan Jerinx di media sosial.

Ia menyayangkan isi berbagai postingan drummer tersebut.

"Kami mengikuti postingan-postingan dari hari ke hari tetapi narasinya membuat orang marah dan tersinggung. Kita ini manusia, harus ada penghargaan. IDI juga manusia, punya rasa," kata Putra.

Dalam hal ini, Putra juga berbicara mengenai pengorbanan para tenaga medis, bahkan dengan mempertaruhkan nyawa mereka.

"Berapa sudah anggota saya yang meninggal, berapa masyarakat yang tidak terlayani gara-gara dokternya meninggal. Berikan semangat kami, jangan dilemahkan semangat kami dengan hal-hal tidak perlu sebenarnya," lanjut dia.

Dia menyebut unggahan Jerinx terkesan menuduh tenaga medis.

"Menuduh ini, itu. Padahal di belakang saya, dokter-dokter dan adik-adik saya sudah bekerja sekuat tenaga," ujar dia.

"Dengan adanya perkataan-perkataan demikian menyebabkan kami menjadi lemah dan menjadikan masyarakat tidak percaya dengan apa yang kami laksanakan di lapangan. Kan begitu. Itu saja," kata dia.

Akui Jerinx orang baik

Jerinx usai mengikuti persidangan kedua di gedung dirkrimsus Polda Bal, Selasa (22/09/2020) Robinson Gamar Jerinx usai mengikuti persidangan kedua di gedung dirkrimsus Polda Bal, Selasa (22/09/2020)
Putra Suteja menegaskan tak memiliki masalah pribadi dengan Jerinx. Ia bahkan mengakui jika Jerinx adalah orang yang baik.

"Saya selaku pribadi tidak masalah. Tapi selaku organisasi dari hasil rapat tanggal 14 Juni 2020 itu IDI cabang menugaskan saya untuk melapor, karena tugas kami saat itu penanganan covid. Jangan kami dibuat narasi-narasi yang melemahkan semangat kami," katanya.

Putra Suteja mengaku sempat saling menatap dan bersikap biasa saat bertemu dengan Jerinx.

Saya tatap dia. Saya biasa saja. Dia orang baik. Tapi tatap juga anggota saya yang di belakang. Mereka 8 jam pakai APD. Tidak bertemu dengan keluarga berapa hari. Diikuti dengan narasi-narasi begini, kan saya sebagai anggota profesi harus menjaga marwah teman-teman, marwah profesi. Dia (Jerinx) orang baik, saya lihat dari gerakan sosialnya kan banyak," kata dia.

Artikel ini telah tayang di tribun-bali.com dengan judul Ini Alasan Ketua IDI Bali, Gede Putra Suteja Laporkan Jerinx

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com