WONOGIRI, KOMPAS.com - Dua pasangan calon bupati dan wakil bupati Wonogiri belum menggelar kampanye secara virtual.
Kedua paslon tersebut yakni Joko Sutopo-Setyo Sukarno (Josss) dan Hartanto-Joko Purnomo (Harjo).
Calon bupati paslon Josss, Joko Sutopo yang akrab disapa Jekek mengatakan, pelaksanaan kampanye secara daring sulit dilakukan karena adanya batasan orang yang diundang.
“Kami tidak mau berspekulasi apalagi pemahaman SDM itu beragam. Nanti kami mengundang 50, yang lain tidak diundang dipikir diskriminasi nanti kami malah yang repot,” ujar Jekek saat dihubungi Kompas.com, Senin (12/11/2020).
Baca juga: Saat Dua Paslon di Wonogiri Berebut Kata Nyawiji untuk Slogan Mereka
Selain belum menggelar kampanye secara virtual, kata dia, paslon Josss juga belum menggelar kampanye tatap muka.
Hal itu dilakukan untuk mencegah klaster baru penyebaran Covid-19.
Menurut dia, tim pemenangan masih menyesuaikan dengan kondisi perkembangan sosial masyarakat di tengah pandemi Covid-19.
“Sampai hari ini ketua tim pemenangan belum menentukan jadwal kampanye. Karena kami mencermati akan sangat sulit untuk bagaimana mematuhi regulasi tersebut. Ada batasan-batasan yang menjadi prasyarat agar kampanye itu bisa diselenggarakan dengan sebaik-baiknya,” ungkap Jekek.
Baca juga: Gegara Kata Nyawiji, Deklarasi Kampanye Damai Pilkada Wonogiri Gagal
Kendati belum menggelar kampanye tatap muka dan virtual, Jekek mengaku, mesin partai pendukung, partai pengusung dan tim pemenangan sudah berjalan dengan mengedukasi politik warga sejak awal.
Edukasi itu terkait capaian kinerja selama dia memimpin yang divisualisasikan melalui media sosial dan ruang publik.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.