Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Banjir Bandang Landa Tasikmalaya, 2 Mobil Terseret Arus, 270 Rumah di 3 Kecamatan Terendam

Kompas.com - 12/10/2020, 20:12 WIB
Irwan Nugraha,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

TASIKMALAYA, KOMPAS.com - Banjir bandang akibat meluapnya Sungai Cilangla di Kecamatan Bantarkalong, Cipatujah dan Karangnunggal Kabupaten Tasikmalaya, menyebabkan 270 rumah warga terendam dan dua unit mobil sempat terseret luapan air, Senin (12/10/2020) pagi.

Ratusan warga sampai sekarang masih ada yang mengungsi di Desa Cikupa, Kecamatan Karangnunggal, karena khawatir banjir bandang akan terjadi lagi karena hujan deras kembali mengguyur wilayah Tasikmalaya.

"Banjir bandang terjadi sejak pagi di 3 kecamatan seusai hujan deras mengguyur Tasikmalaya. Tercatat dua mobil terseret, 270 rumah sempat terendam ada yang sampai atap rumah. Sekarang masih ada ratusan warga yang mengungsi," jelas Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tasikmalaya, Irwan, kepada wartawan, Senin petang.

Baca juga: Santuni Korban Longsor Tasikmalaya, Wagub Jabar Jalan Kaki Turuni Bukit Kampung Terpencil....

Irwan menyebut, banjir bandang di tiga lokasi kecamatan yang berbeda tersebut terpantau berangsur surut sampai Senin sore.

Namun, warga di sekitar lokasi bencana banjir bandang masih khawatir terjadi banjir susulan karena intensitas hujan masih terjadi sejak sore tadi.

"Sampai sekarang kita masih standby dan berada di lokasi kejadian. Ratusan warga sampai sekarang ada yang masih mengungsi meski genangan air sudah mulai surut," ujar Irwan.

Sesuai informasi masyarakat di Kecamatan Bantarkalong, lanjut Irwan, banjir bandang seperti ini kali pertama terjadi dan menyebabkan tinggi air banjir mencapai 1,5 meter.

Baca juga: Suami Tewas Tertimbun Longsor Bersama Rumahnya, Istri Pensiunan Guru Ini Terus Menerus Pingsan

Kawasan jalan kecamatan tergenang banjir sampai 2 mobil terseret dan beberapa motor warga terendam.

Meski demikian, warga bisa menyelamatkan kendaraan tersebut serta banjir bandang di tiga kecamatan tersebut tak sampai menyebabkan korban jiwa.

"Kami imbau kepada warga khsusunya di daerah Tasikmalaya Selatan untuk selalu waspada saat cuaca buruk melanda sekarang ini. Bencana longsor dan banjir bisa saja terjadi lagi karena hujan masih terus rawan turun di wilayah Kabupaten Tasikmalaya," tambah Irwan.

 

Sebelumnya, bencana longsor dan banjir menerjang 11 kecamatan di Kabupaten Tasikmalaya, akibat cuaca buruk hujan deras mengguyur tak henti-hentinya sejak Minggu (11/10/2020) sampai Senin (12/10/2020) dini hari.

Diketahui satu orang warga tewas berusia 80 tahun asal Kecamatan Gunung Tanjung, Kabupaten Tasikmalaya, akibat rumahnya hancur tertimbun longsoran tanah.

"Akibat cuaca buruk terjadi 11 titik di 11 kecamatan bencana longsor dan banjir. Diketahui data awal 1 orang laki-laki berusia 80 tahun tewas tertimbun longsor saat rumahnya ambruk di Gunung Tanjung," jelas Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tasikmalaya, Nuraedin, kepada wartawan di lokasi kejadian, Senin pagi.

Nuraedin menambahkan, longsor besar pun menutup akses jalan utama kabupaten Salopa-Cikatomas dan Salopa-Gunungtanjung-Cikalong yang menyebabkan jalur itu tak bisa dilewati.

Sedangkan banjir terjadi di beberapa titik dan paling parah terjadi di Kecamatan Pamijahan, Kabupaten Tasikmalaya, yang membuat beberapa mobil dan motor terbawa arus banjir bandang.

"Banjir bandang di Kecamatan Pamijahan, beberapa rumah terendam dan mobil serta motor terbawa arus air," tambah Nuraedin. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com