KOMPAS.com - Bentrokan pecah antara aparat dan massa aksi tolak Undang-Undang Cipta Kerja di gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) di Jalan Malioboro Yogyakarta, Kamis (8/10/2020).
Akibatnya, sebuah mobil polisi dan sepeda motor di lokasi juga menjadi sasaran amukan massa.
"Iya ini sepeda motor saya," ujar Arifin (21) pemilik motor saat ditemui di DPRD DIY, Kamis (08/10/2020).
Arifin mengatakan, dirinya datang ke DPRD DIY sejatinya bukan untuk berdemo, namun untuk mengerjakan tugas foto jurnalistik.
Sementara itu, saat terjadi bentrokan, sejumlah kaca di gedung DPRD pecah dilempari batu oleh peserta aksi. Polisi pun terpaksa menembakkan gas air mata untuk meredam aksi massa.
Tiba-tiba sejumlah oknum massa melempar botol mineral ke arah aparat. Aksi tersebut segera memicu bentrokan.
Dalam aksi itu, peserta aksi juga membawa repilka celeng merah dan sejumlah spanduk bertuliskan penolakan kepada UU Cipta Kerja.
"Kami menuntut panca azimat rakyat, pertama cabut UU Omnibuslaw, pengaturan ketenagakerjaan kembali kepada UU 13/2003 tentang ketenaga kerjaan, penetapan UMP berdasar survey KHL, berikan BLT kepada seluruh pekerja, tunda pilkada 2020," kata Juru Bicara MPBI Irsad Ade Irawan.
Sementara itu, aksi massa membuat sejumlah pedagang kaki lima (PKL) di Malioboro memilih tutup.
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan