Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Muncul Klaster Pesantren Baru di Kota Tasikmalaya, Proses KBM 2 Ponpes Dihentikan

Kompas.com - 06/10/2020, 14:35 WIB
Irwan Nugraha,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

TASIKMALAYA, KOMPAS.com - Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya, menemukan klaster baru pesantren di wilayahnya setelah ditemukan seorang santri positif corona sesuai hasil tes swab pada Selasa (6/10/2020).

Selain klaster pesantren yang ditemukan sebanyak 110 santri positif di Kecamatan Cihideung, hari ini ditemukan lagi klaster pondok pesantren (ponpes) baru di Kecamatan Kawalu, Kota Tasikmalaya.

"Sesuai hasil proses tracing, diduga santri di klaster pesantren baru wilayah Kecamatan Kawalu karena transmisi lokal yang masih berasal dari klaster pesantren Kecamatan Cihideung. Mudah-mudahan hasil tracingnya nanti tak terlalu banyak di klaster pesantren baru ini," jelas Kepala Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya, Uus Supangat kepada wartawan, Selasa (6/10/2020).

Baca juga: Klaster Pesantren Bertambah 31 Kasus, Total 110 Santri Tasikmalaya Positif Corona

Uus menyebut, proses kegiatan belajar mengajar (KBM) tatap muka di dua pesantren tersebut langsung dihentikan guna proses tracing dan penanganan para pasien positif corona.

Pihaknya pun langsung berkoordinasi dengan gugus tugas supaya memberikan langkah cepat antisipasi supaya transmisi lokal pesantren ini tak menyebar kembali ke pesantren lainnya.

"Pesantren baru hampir sama dengan pesantren lainnya, terkena transmisi lokal. Sangat kemungkinan masih di pesantren awal. Jadi ada komunikasi sebelumnya ke pesantren lama. Sama yang kena santrinya," tambah Uus.

Baca juga: Harga Cabai Merah Naik 100 Persen Saat Cuaca Buruk Melanda Tasikmalaya Sepekan Terakhir

Uus menilai, penanganan klaster dua pesantren di Kota Tasikmalaya ini perlu kewaspadaan tinggi.

Soalnya, jika tak cepat dan tepat tertangani akan cepat penyebarannya ke lokasi lain dan dimungkinkan pasien positif akan semakin bertambah.

"Kita harus hati-hati dalam penanganan, kalau terjadi keterlambatan penanganan akan bahaya," ujar Uus.

Pihaknya pun langsung melakukan tracing di pesantren baru untuk mencegah penyebaran Covid-19 seperti yang terjadi di pesantren sebelumnya.

 

Proses perawatannya pun sama, lanjut Uus, akibat keterbatasan ruang isolasi, pihaknya akan menganjurkan isolasi mandiri bagi santri positif yang tak memiliki gejala dengan pengawasan tenaga kesehatan untuk proses perawatannya.

"Meski baru diketahui ada 1 santri positif di pesantren baru, pihaknya berharap hasil tracing dan tes swab-nya tak banyak. Jadi kita sekarang menangani dua pesantren," pungkasnya.

Sampai hari ini Selasa (6/10/2020), tercatat pasien positif Covid-19 di Kota Tasikmalaya yang dirawat sebanyak 179 orang.

Dari jumlah itu paling banyak dari klaster pesantren yang totalnya berjumlah 110 santri positif Corona.

Sedangkan, total jumlah pasien positif Covid-19 yang meninggal masih sebanyak 9 orang. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com