NGARAN, KOMPAS.com - Kinerja Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Semarang dinilai tak maksimal.
Ketua DPRD Kabupaten Semarang, Bondan Marutohening mengungkapkan ketidakoptimalan tersebut dinilai dari kemampuan melaksanakan tugas, mulai dari pencegahan, penanganan, dan antisipasi dampak ekonomi.
"DPRD dan Gugus Tugas sudah rapat enam kali, dan mengeluarkan lima kali rekomendasi namun tindak lanjutnya tidak signifikan," jelasnya, Kamis (3/9/2020) di Gedung DPRD Kabupaten Semarang.
Baca juga: Tolak Tawaran Jadi Cawabup, Anggota DPRD Kabupaten Semarang Terancam Dipecat
Bondan juga menilai penyerapan anggaran penanganan Covid-19 terhitung rendah.
Dari Rp 56 miliar ditambah Rp 1 miliar dari anggaran perubahan, serapannya baru 60 persen.
"Koordinasi juga sangat buruk, saya selaku Ketua DPRD itu juga wakil ketua gugus, tapi selama dua bulan ini tidak pernah menerima undangan rapat penanganan Covid-19," ujarnya.
Padahal saat ini, angka penambahan pasien terkonfirmasi positif sangat tinggi.
Baca juga: Paslon Petahana Hendi-Ita Bakal Lawan Kotak Kosong dalam Pilkada Kota Semarang
Data hari ini, kumulatif ada 558 pasien, dengan rincian dirawat 29 orang, isolasi 134 orang, sembuh 352 orang, dan meninggal 43 orang.
Bondan menambahkan, rapat juga menghasilkan rekomendasi kembali yakni peningkatan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat, membuat program untuk penanganan dan pemulihan ekonomi.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.