Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bupati Bogor Optimistis Bisa Kendalikan Covid-19 Tanpa Penerapan Jam Malam

Kompas.com - 31/08/2020, 23:08 WIB
Afdhalul Ikhsan,
Farid Assifa

Tim Redaksi

KABUPATEN BOGOR, KOMPAS.com - Bupati Bogor Ade Yasin mengaku tidak berencana untuk menerapkan kebijakan jam malam atau pembatasan aktivitas warga pada malam hari.

Hal itu ia katakan menyusul dua daerah seperti Kota Depok dan Kota Bogor menerapkan kebijakan jam malam setelah ditetapkan sebagai wilayah zona merah Covid-19 di Jawa Barat.

Bupati Ade optimistis bahwa Kabupaten Bogor masih mampu mengendalikan penularan virus Covid-19 atau virus corona tipe dua itu lewat kebijakan-kebijakannya yang selama ini diterapkannya.

"Mudah-mudahan (Covid-19 di Kabupaten Bogor) masih terkendali. Kasihan juga sih kalau ada jam malam di sini (Kabupaten Bogor), kan ada orang Bogor yang pulangnya (malam) terikat jam kerja di Jakarta," kata Ade di Cibinong, Senin (31/8/2020).

Baca juga: Kasus Covid-19 Semakin Tinggi, Kota Depok Berlakukan Jam Malam Mulai Senin

Kendati demikian, Ade tak menampik adanya kekhawatiran lantaran wilayahnya diapit oleh dua daerah yang masuk kategori zona merah Covid-19 atau zona risiko tinggi penularan.

Sehingga, menurut dia, Kabupaten Bogor yang cukup luas ini harus tetap waspada di titik perbatasan langsung.

Sebab, bukan tidak mungkin wilayah Kabupaten Bogor akan didatangi oleh warga dari daerah tetangga tersebut. Yang memungkinkan akan terjadinya penularan baru.

"Iya, gimana pun juga kita harus siapkan personel, kita ambil ancang-ancang karena bisa saja sewaktu-waktu Kabupaten Bogor kena zona merah juga," ungkapnya.

Ade yang juga sebagai Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Bogor menyebut bahwa selama diterapkannya PSBB Pra Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB), jumlah keseluruhan kasus pasien positif Covid-19 masih terbilang sedikit dibandingkan dengan daerah tetangganya yakni Kota Bogor.

Hal itu disebabkan karena selama PSBB Pra AKB tersebut, tim gugus tugas telah membentuk kampung aman Covid-19 dalam rangka mengakhiri penyebaran di setiap desa.

Konsepnya lebih mengedepankan kepentingan kesehatan dan kebersihan setiap warganya, dengan terus menyosialisasikan protokol kesehatan.

"Jumlah penduduk kita lebih banyak hampir enam juta jiwa, jadi kalau dinilai dari angka kasus Covid-19, ya kecilan kita lah (kasus positif) dibandingkan dengan Kota Bogor," bebernya.

"Di balik itu kita berusaha untuk tidak naik level status dengan mengampanyekan kampung aman Covid-19, dengan sosialisasi masker masif demi menekan penyebarannya," tandas dia.

Baca juga: Terima Alat PCR Senilai Rp 1 Miliar, Pemkot Bogor Optimistis 11.000 Swab Test Tercapai

Hingga Senin malam, jumlah kasus positif Covid-19 di Kabupaten Bogor mencapai 834 pasien, 36 kasus di antaranya meninggal dunia dan 444 dilaporkan sembuh.

Sementara itu, saat ini hanya tersisa dua kecamatan yang berstatus zona hijau, yakni Tenjo dan Tanjungsari dari 40 kecamatan se-Kabupaten Bogor.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com