Mayat Pelajar dengan Luka Tusuk Ditemukan Dekat Gereja di Sumba Timur

WAINGAPU, KOMPAS.com – Warga Kampung Padanjara, Desa Laihau, Kecamatan Lewa Tidahu, Kabupaten Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur, dikagetkan dengan penemuan mayat seorang laki-laki pada Minggu (23/8/2020) pagi.

Kapolres Sumba Timur, AKBP Handrio Wicaksono menjelaskan, mayat tersebut ditemukan di dekat sumur di dalam kompleks Gereja Kristen Sumba (GKS) Laihau pada 06.00 Wita.

“Telah ditemukan mayat seorang laki-laki dalam posisi tidur terlentang di atas tanah dengan kondisi tubuh alami sebuah luka tusuk pada dada kiri dan bersimbah darah,” ungkap Handrio kepada Kompas.com, melalui pesan singkat, Minggu sore.

Baca juga: Misteri Sepatu di Dekat Mayat Jurnalis yang Tergeletak di Pinggir Jalan

Laki-laki yang ditemukan tewas itu adalah seorang pelajar berinisial DKND (19), warga kampung Kilimbatu, Desa Bidi Praing, Lewa Tidahu.

Hasil pemeriksaan tim medis menyatakan ada luka tusuk yang cukup dalam pada dada kirinya hingga mengeluarkan darah yang cukup banyak.

Diduga luka tersebut yang menyebabkan korban meninggal dunia.

Korban diperkirakan meninggal dua atau tiga jam sebelum ditemukan oleh seorang warga.

Kronologi Penemuan Mayat

Handrio menjelaskan, saksi yang melihat pertama kali mayat DKND adalah seorang warga Padanjara berinisial RMYR (16).

Baca juga: Mayat Dalam Karung di Deli Serdang Diduga Bocah Berusia 13 Tahun, Ini Penjelasan Polisi

Pada 06.00 Wita, saksi hendak menimba air.

Saat melintas di dekat sumur dalam kompleks gereja, dia mendapati korban dalam posisi tidur terlentang di atas tanah dengan kondisi sekujur tubuh bersimbah darah.

Saksi langsung berteriak histeris dan memberitahu kepada ayahnya, YMY (41).

Selanjutnya kedua saksi menginformasikan kepada aparat desa setempat. Kemudian melaporkan hal itu kepada Polsek Lewa.

Baca juga: Motor Masih Menyala dan Ada Sepatu Diduga Milik Pelaku di Dekat Mayat Wartawan di Mamuju Tengah

Aparat dari Polsek Lewa bersama tim medis langsung terjun untuk melakukan olah TKP. Saat ini pihak kepolisian masih menyelidiki kasus kematian tersebut.

“Diduga karena dibunuh. Untuk pelaku masih kita cari,” pungkas Handrio.