Pria Ini Kemalingan Saat Shalat di Mushala, Uang Rp 23,5 Juta untuk Beli Hewan Kurban Raib

KUPANG, KOMPAS.com - Uang sebanyak Rp 23.500.000 untuk membeli hewan kurban hilang di Mushala Al Faidah, Kelurahan Oesapa, Kecamatan Kelapa Lima, Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Uang puluhan juta itu hilang saat Ketua panitia kurban Mushala Al Faidah Nurdin Kadije sedang melaksanakan shalat di mushala tersebut pada Selasa (28/7/2020) sekitar pukul 17.00 WITA.

Nurdin Kadije melaporkan insiden pencurian itu ke Polsek Kelapa Lima pada Rabu (29/7/2020).

Selain uang, pria itu kehilangan sebuah ponsel yang disimpan di kantong penyimpanan uang tersebut.

Baca juga: Sederhana, Uang Rp 1.000 Bergambar Kapten Pattimura Jadi Mas Kawin Pasangan Ini

Nurdin menyebutkan, uang itu merupakan sumbangan dari warga setempat untuk membeli dua ekor sapi kurban. Ia sudah menawar dua ekor sapi tersebut.

"Saya sempat menelepon penjual sapi. Namun sebelum ke penjual sapi, saya masih shalat ashar di Musala Al Faidah Kelurahan Oesapa," kata Nurdin usai membuat laporan di Polsek Kelapa Lima.

Nurdin menceritakan kronologi pencurian tersebut.

Awalnya, dirinya menyimpan kantong berisi uang dan telepon genggam di sebuah kursi kayu yang berada di luar Mushala Al Faidah.

Nurdin meletakkan uang di sana karena ingin menunaikan ibadah shalat.

Setelah menunaikan shalat, Nurdin hendak mengambil uang yang disimpannya. Tapi, uang itu tak ditemukan.

Nurdin berusaha mencari informasi, tapi hasilnya nihil karena hanya dirinya yang menunaikan shalat Ashar di mushala tersebut.

Pria itu menduga, pelaku telah membuntutinya.

"Begitu habis shalat, saya keluar dan lihat uang serta handphone sudah hilang," jelasnya.

Usai menerima laporan Nurdin, aparat Polsek Kelapa Lima ke lokasi kejadian di Mushala Al Faidah Oesapa untuk melakukan olah tempat kejadian perkara.

Baca juga: Minta Mas Kawin Uang Rp 1.000, Widiawati: Memang Nazar, Tidak Ingin Repotkan Suami

Kapolsek Kelapa Lima AKP Andri Setiawan mengatakan, pihaknya masih menyelidiki kasus tersebut.

Polisi sedikit kesulitan karena tidak adanya CCTV di mushala atau di lokasi sekitar tempat kejadian.

"Kita sudah periksa saksi-saksi termasuk Nurdin selaku pelapor. Sejauh ini kita masih berusaha mengungkap pelaku pencurian," jelasnya.