Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hidup Seorang Diri, Guru SD di Banyuasin Tewas Ditangan Pemuda Pecandu Film Porno

Kompas.com - 10/07/2020, 12:29 WIB
Michael Hangga Wismabrata

Editor

KOMPAS.com - EY (50), guru sekolah dasar (SD) yang dibunuh tetangganya diketahui telah lama tinggal sendiri di rumahnya di Jalur 5 Desa Marga Rahayu, Kecamata Sumber Marga Telang, Kabupaten Banyuasin.

Hal itu diungkapkan Gani Muhammad, kakak kandung korban saat datang untuk membantu evakuasi korban.

"Saya tinggal di Palembang, korban ini di Banyuasin sendirian. Dengan suaminya sudah pisah sejak tujuh tahun lalu, saya harap pelakunya cepat tertangkap," ungkapnya saat mendengar kabar kematian EY.

Baca juga: Kejahatan Keji Pemuda 18 Tahun: Perkosa, Bunuh dan Rampok Guru SD

Selain itu, Gani kabar duka itu cukup mengejutkan. Pasalnya, adiknya tersebut sempat memasang status di WhatsApp sehari sebelumnya.

Namun demikian, dirinya segera datang ke rumah korban usai mendengar kabar kematian EY.

"Saya yang angkat jenazahnya tadi, kondisinya sudah kaku," ujarnya.

 

Petugas memasang police line di kediaman Efriza Yuniar(50) seorang guru yang  ditemukan tewas di kediamannya di Jalur 5 Desa Marga Rahayu, Kecamata Sumber Marga Telang, Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan, Kamis (9/7/2020).HANDOUT/POLRES BANYUASIN Petugas memasang police line di kediaman Efriza Yuniar(50) seorang guru yang ditemukan tewas di kediamannya di Jalur 5 Desa Marga Rahayu, Kecamata Sumber Marga Telang, Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan, Kamis (9/7/2020).

Selain dibunuh, menurut Gani, harta EY juga raib, antara lain laptop, printer dan ponsel. Dirinya mengaku tak mendapat firasat apapun terkait kematian adik kandungnya itu.

Seperti diberitakan, polisi telah menangkap AR yang diduga menjadi pelaku pembunuhan EY.

Di hadapan polisi, AR mengaku kecanduan film porno. Pelaku juga mengaku sering megintip korban saat mandi. 

"Pelaku ini sering mengintip saat korban sedang mandi. Sehingga dia berniat memperkosa korban setelah menonton film porno," kata Kapolres Banyuasin AKBP Danny Sianipar kepada Kompas.com melalui pesan singkat, Kamis (7/72020).

AR diketahui merupakan tetangga korban dan mengaku hendak memperkosa korban, pada hari Rabu (8/7/2020).

Baca juga: Guru SD Dibunuh Tetangga, Polisi: Pelaku Sering Mengintip Korban Saat Mandi

Namun, AR mengaku terpaksa membunuh korban karena berontak dan berteriak minta tolong.

"Korban berontak dan teriak meminta tolong, tersangka kemudian menyumpal mulut korban dengan menggunakan ikat rambut yang terbuat dari kain. Tersangka juga mengikat leher korban dengan menggunakan sabuk warna cokelat dan charger HP serta mengikat tangan korban dengan menggunakan tali rafia untuk memastikan bahwa korban sudah meninggal dunia," kata Danny.

 

Baca juga: Polisi Tangkap Pembunuh Guru SD yang Jasadnya Dimasukkan ke Ember

Setelah itu, pelaku menyeret jasad korban dan memasukannya ke dalam ember dan menutupinya dengan sprei serta diikat tali rafia.

Jasad ditemukan pertama kali oleh rekan guru yang datang ke rumah korban. Rekan korban curiga setelah EY tak masuk sekolah selama 3 hari.

Polisi telah mengamankan pelaku dan menemukan barang bukti berupa ponsel milik korban di saku celana. 

"Pada saat dilakukan penangkapan dan penggeledahan didapati HP milik korban merek Vivo dan Nokia terdapat di dalam saku celananya. Ketika diperiksa, tersangka telah membunuh korban," ujarnya.

(Penulis: Kontributor Palembang, Aji YK Putra | Editor: Farid Assifa)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com