Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Waspada Penularan Covid-19 dari Klaster Keluarga, Pasar, dan Pelatihan Kerja

Kompas.com - 03/07/2020, 16:45 WIB
Kontributor Banyuwangi, Imam Rosidin,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

DENPASAR, KOMPAS.com - Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Denpasar, I Dewa Gede Rai mengatakan, klaster keluarga kini menjadi perhatian di Denpasar.

Dari penularan antar anggota keluarga ini mulai menyumbang jumlah kasus Covid-19 tertinggi.

Klaster keluarga merupakan penularan yang berasal dari satu anggota keluarga ke anggota keluarga lainnya. 

Baca juga: UPDATE Covid-19 di Jatim, DIY, Bali, NTT, NTB, Kalbar dan Kalsel 3 Juli 2020

Diketahui ada sekitar 100 warga terkonfirmasi positif Covid-19 yang terjangkit dari klaster ini.

"Jadi, sebagian besar yang kita tracing ke keluarganya juga kena. Artinya, ia dapat virus ini di luar," kata Dewa Rai di Kantor Wali Kota Denpasar, Jumat (3/7/2020).

Mereka yang jadi sumber penularan diduga tertular saat di luar rumah.

Misalnya dari penularan di pasar dan lingkungan kerja seperti rumah sakit, bank, dan kantor pemerintahan.

"Pasar memang paling tinggi, tapi juga dari lingkungan kerja atau tertular dari rekan kerjanya," kata dia.

Baca juga: Bali Ready to Welcome Indonesian Tourists on July 31

Dia meminta warga lebih disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan saat keluar rumah.

Untuk pencegahan, pihaknya gencar melakukan pelacakan kasus Covid-19 melalui tes, baik tes swab berbasis PCR atau pun rapid test.

Dalam sehari, Pemkot Denpasar rata-rata mampu melakukan tes Covid-19 terhadap 200-300 orang.

Kasus Covid-19 di Kota Denpasar bertambah 33 orang, Kamis, sehingga total kasus kini menjadi 649.

Pasien sembuh bertambah 21 orang sehingga total menjadi 247 orang.

Sedangkan karena virus tersebut, 11 orang meninggal dunia, dan 391 orang masih dalam perawatan atau kasus aktif.

Klaster pasar dan pelatihan kerja

Kabupaten Badung, Bali, masuk zona merah penyebaran virus corona.

Hal tersebut karena angka penularan Covid-19 di daerah tersebut terus meningkat.

Juru Bicara Gugus Tugas Covid-19 Badung, Gusti Ngurah Jaya Saputra mengatakan, sebelumnya tren penularan di Badung didominasi oleh pekerja migran Indonesia (PMI).

Namun kini, pola penularannya sudah bergeser menjadi transmisi lokal.

Ada dua sumber penularan transmisi lokal yang menyumbang angka peningkatan kasus Covid-19 di Badung.

Pertama, bersumber dari para pedagang asal Badung yang berjualan di Pasar Kumbasari, Denpasar.

Para pedagang ini kemudian menularkan ke pekerja, keluarga, dan lingkungannya.

Sebagai besar para pedagang ini merupakan orang tanpa gejala (OTG).

Dari penelusuran, sekitar 12 warga terkonfirmasi positif dari penularan yang bersumber dari Pasar Kumbasari ini.

"Kita memang transmisi lokal ada peningkatan. Ini karena kita perbatasan langsung dengan Denpasar yang ada klaster Pasar Kumbasari. Kebetulan pedagangnya ada banyak yang berasal dari Badung," katanya saat dihubungi, Jumat.

Kemudian klaster lain yang terdeteksi adalah pelatihan di sebuah perusahaan di Badung.

Saat itu instruktur pelati berasal dari Jakarta.

Setelah ditelusuri, ternyata ada dua peserta pelatihan yang terkonfirmasi positif Covid-19.

Kemudian dua orang tersebut menularkan ke keluarga dan di lingkungan tempat tinggalnya.

Sehingga ada 14 orang terkonfirmasi positif dari klaster pelatihan perusahaan tersebut.

Kemudian selebihnya adalah kasus-kasus penularan antar warga.

"Sisanya yang menyebar sedikit-sediktit seperti pekerja rumah sakit ke keluarga," kata dia.

Terkait meningkatnya angka transmisi lokal ini, Gugus Tugas Covid-19 Badung mengandalkan rapid test massal untuk penanganannya.

Tes ini digelar di sejumlah desa di Kabupaten Badung yang diketahui ada kasus positif Covid-19.

Hal ini untuk mendeteksi dan memudahkan penanganan warga terkonfirmasi Covid-19.

Data per Kamis (2/7/2020), total kasus Covid-19 di Badung berjumlah 200 orang atau bertambah 10 kasus positif.

Dari 200 orang positif tersebut, 2 orang meninggal, 74 pasien masih dalam perawatan, dan 124 orang sembuh.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com