Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kronologi Siswi SMP Diperkosa dan Dibunuh di Kebun Karet oleh Teman Ayahnya, Sempat Dibuntuti

Kompas.com - 02/07/2020, 12:42 WIB
Pythag Kurniati

Editor

KOMPAS.com- Seorang pria di Sarolangun, Jambi Ikhsan (30) memperkosa dan membunuh siswi SMP berinisial M (16).

M diperkosa dan dibunuh lantaran ayahnya memiliki utang narkoba terhadap pelaku sebesar Rp 2,1 juta.

"Pokoknya dia (ayah korban) utang narkoba. Dia janji bayar sore, malam tidak juga. Sudah empat hari aku nunggu, akhirnya aku ditelepon bos, aku nyari dia tidak timbul-timbul," pengakuan pelaku dalam konferensi pers yang digelar oleh Polres Sarolangun, Rabu (1/7/2020).

Baca juga: Gara-gara Utang Sang Ayah, Siswi SMP Dibuntuti, Diperkosa dan Dibunuh Saat Pamit Belajar Kelompok

Kronologi

Kapolres Sarolangun, AKBP Deny Heryanto saat jumpa pers kasus pembunuhan sadis di Sarolangun dengan menghadirkan pelaku pembunuhan siswi SMP di Sarolangun. (Tribun Jambi/ Wahyu Herliyanto) Kapolres Sarolangun, AKBP Deny Heryanto saat jumpa pers kasus pembunuhan sadis di Sarolangun dengan menghadirkan pelaku pembunuhan siswi SMP di Sarolangun. (Tribun Jambi/ Wahyu Herliyanto)
Kapolres Sarolangun AKBP Deny Heryanto mengemukakan, peristiwa pembunuhan itu terjadi 15 April 2020.

Awalnya, tersangka pergi ke rumah ayah korban. Namun, ia hanya bertemu dengan M.

Saat ditanya di mana keberadaan sang ayah, M menjawab tidak tahu.

Rupanya jawaban M membuat tersangka tak puas. Bukannya segera pergi, tersangka diam-diam membuntuti anak temannya itu.

Korban M dibuntuti ketika hendak belajar kelompok dengan rekan sekelasnya.

M pergi seorang diri dari rumah berjalan kaki untuk belajar kelompok.

"Tersangka tak puas dan mengikuti korban, sampai di TKP HP dirampas oleh tersangka dan disuruh cari di mana ayahnya," kata Kapolres.

"Saat itu itu pula ia (tersangka) sempat memperkosa korban sebelum membunuhnya," lanjut dia.

Baca juga: Siswi SMP Dibunuh dan Ditemukan Tinggal Kerangka, Pelaku Tertangkap dari Like Facebook Korban

IlustrasiShutterstock Ilustrasi

Tak kunjung datang

Rekan-rekan M resah lantaran M tak kunjung datang.

Mereka berupaya menghubungi M melalui WhatsApp. Pesan itu terbaca namun tak mendapat balasan.

Hingga petang rupanya M tak datang ke rumah temannya.

Ia juga tak pulang ke rumah meski waktu telah menunjukkan pukul 18.00 WIB.

Baca juga: Ini Motif Sopir Bunuh Siswi SMP di Jambi yang Ditemukan Tinggal Kerangka, Padahal Baru Seminggu Berkenalan

Keluarga susuri kebun karet

Pohon karetDok. Humas Kementerian Pertanian RI Pohon karet
Lantaran khawatir dengan anaknya, keluarga pun menyusuri jalan yang dilewati M ketika pamit belajar kelompok.

Orangtua dan paman M terkejut ketika menyisir kebun karet. Mereka mendapati ada barang-barang M di sana.

"Kemudian disusuri jalan di mana korban lewat, setelah disusuri di dalam kebun karet, ditemukan sebuah jilbab korban", kata dia, Rabu (1/7/2020).

Mereka semakin cemas ketika melihat ada sayatan benda tajam pada jilbab milik korban.

"Setelah itu jilbab itu ada robekan karena senjata tajam," tutur dia.

Tak jauh dari lokasi penemuan jilbab, keluarga menemukan sepatu kanan milik M.

Baca juga: Guru Diduga Hamili Siswi SMP, Korban Kirim Pesan WhatsApp Bertulis Belum Menstruasi dan Dibaca Istri Pelaku

 

IlustrasiTHINKSTOCK Ilustrasi
Ditemukan setengah telanjang

Betapa terkejutnya, mereka lalu mendapati M tewas mengenaskan.

"Setelah itu enggak lama warga berhasil menemukan korban dalam keadaan tewas telentang dan kondisi setengah telanjang dan berlumuran darah," ujar dia.

M diduga diperkosa terlebih dahulu sebelum dibunuh.

Polisi pun bergerak mencari pelaku pembunuhan.

Baca juga: Pengungkap Pembunuhan Siswi SMP di Gorong-gorong Terima Penghargaan

Kabur dua bulan dan mengaku

Ilustrasi penjaraKompas.com Ilustrasi penjara
Setelah memperkosa dan membunuh bocah SMP anak temannya, pelaku melarikan diri selama dua bulan.

Buronan itu kemudian ditangkap dan mengakui perbuatannya.

Pelaku mengaku ayah korban memiliki utang padanya sebesar Rp 2,1 juta. Menurutnya, uang itu digunakan untuk transaksi narkoba.

Pelaku mengatakan, ayah korban adalah pengguna dan pengedar sabu.

Merasa kesal ayah M tak kunjung membayar utang, kebenciannya dilampiaskan pada sang anak yang masih belasan tahun.

"Tak ada niat mau bunuh anaknya, sangat menyesal," kata pelaku, Rabu (1/7/2020).

Kini pelaku harus mempertanggunjawabkan seluruh perbuatannya dan terancam pasal berlapis.

Artikel ini telah tayang di Tribunjambi.com dengan judul Kronologi Pembunuhan Sadis Siswi SMP Sarolangun, Korban Ditemukan Berlumuran Darah di Kebun Karet

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com