Warga Tak Tahu Berinteraksi dengan Pasien Covid-19 yang Seharusnya Karantina Mandiri

KOMPAS.com- Seorang pasien positif Covid-19 di Pamekasan, Jawa Timur tidak memedulikan perintah karantina mandiri di rumah.

Pasien tersebut justru beraktivitas seperti biasanya hingga kerap keluar rumah, seolah-olah tak terjangkit Covid-19.

Padahal seharusnya, pasien mengisolasi dirinya hingga dinyatakan sembuh.

Baca juga: Saat Pasien Positif Covid-19 hingga ODP di Indonesia Nekat Berkeliaran, Shalat Tarawih hingga Kunjungi Saudara

Warga tak tahu

Shutterstock Ilustrasi penyebaran virus corona

Relawan Peduli Bencana Pamekasan Budi Cahyono mengemukakan, pasien berasal dari salah satu desa di Kecamatan Proppo, Pamekasan.

Namun, sehari-hari, pasien yang merupakan peternak itu berdomisili di salah satu desa di Kecamatan Palengaan.

Warga sekitar lokasi tinggal pasien tak tahu bahwa orang tersebut positif Covid-19.

Pasien malah kerap keluar mencari pakan ternak dan berinteraksi dengan masyarakat.

"Dia sering mencari rumput untuk ternaknya, banyak orang tidak tahu kalau dia positif Covid-19," kata Budi.

Baca juga: Seorang Pasien Positif Covid-19 Ditemukan Berkeliaran dan Berinteraksi dengan Warga

KOMPAS.COM/Shutterstock Ilustrasi pasien virus corona

Membahayakan

Meski harus menjalani karantina mandiri, pasien itu tak mematuhinya.

Budi mengatakan, tak hanya keluar-keluar rumah, pasien itu berinteraksi dengan warga sekitar.

Ia menilai hal tersebut sangat membahayakan bagi masyarakat.

"Saya tidak tahu apakah Satgas Covid-19 di desanya mengawasi atau tidak. Tapi secara logis, jika diawasi pasien itu tidak akan berkeliaran," ungkap Budi.

Baca juga: Sederet Cerita Warga Takut Di-Rapid Test, Malah Tawarkan Uang Damai dan Mengungsi ke Pulau Lain

Diedukasi

Shutterstock Ilustrasi virus corona

Satgas Covid-19 Bidang Pencegahan, Penanganan, dan Pemulihan Pasien Kabupaten Pamekasan Muhamad Marzuki mengatakan, pasien tersebut telah diberi pengertian.

"Yang bersangkutan sudah diedukasi, rumahnya juga sudah disemprot disinfektan," kata Marzuki.

Ia menyayangkan kurangnya kesadaran pasien positif Covid-19 di tengah keharusannya menjalani karantina.

"Sangat bahaya jika ada pasien corona berkeliaran," kata dia.

Usai mendapat edukasi, kata Marzuki, pasien tersebut bersedia tidak keluyuran lagi.

Sumber: Kompas.com (Penulis: Kontributor Pamekasan Taufiqurrahman | Editor: Dheri Agriesta)