Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Pakai Masker di Luar Rumah, Warga Surabaya akan Dihukum Memberi Makan ODGJ

Kompas.com - 26/06/2020, 20:31 WIB
Ghinan Salman,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

SURABAYA, KOMPAS.com - Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Surabaya akan memberlakukan sanksi sosial baru kepada warga yang tak menggunakan masker saat beraktivitas di luar rumah.

Kepala Satpol PP Kota Surabaya Eddy Christijanto mengatakan, dalam Peraturan Walikota (Perwali) Nomor 28 Tahun 2020 Pasal 34 Ayat 3 C, diatur tentang sanksi bagi pelanggar protokol kesehatan.

Baca juga: Tito Karnavian: Saya Lihat Testing Rate di Surabaya Luar Biasa, Semakin Banyak Semakin Bagus

Salah satunya, pemerintah dapat memberikan tindakan lain yang bertujuan menghentikan pelanggaran dan atau pemulihan.

"Jadi pemerintah kota bisa memberikan sanksi pelanggaran yang dapat memberikan dampak untuk penghentian pelanggaran. Artinya kita diberikan ruang di situ untuk memberikan berupa sanksi yang mengedukasi,” kata Eddy di Surabaya, Jum’at (26/06/2020).

Sebelumnya, warga yang tak memakai masker dihukum push up, joget, dan menyapu jalan. Kini, hukuman yang diberikan sedikit berbeda.

"Nanti rencana saya koordinasi dengan Dinsos (Dinas Sosial)," kata Eddy.

Warga yang tak mematuhi protokol kesehatan pencegahan Covid-19, kata Eddy, akan dihukum membantu petugas di Lingkungan Pondok Sosial (Liponsos) Keputihan untuk memberi makan orang dalam gangguan jiwa (ODGJ).

"Nanti kalau ada pelanggaran mereka dimasukkan ke Liponsos memberikan makan ODGJ, bisa satu jam, dua jam,” ucap Eddy.

Meski begitu, Satpol PP Kota Surabaya akan terus mengedukasi masyarakat agar disiplin menerapkan protokol kesehatan.

Masyarakat yang beraktivitas di luar rumah harus disiplin memakai masker dan menjaga jarak.

Baca juga: 2 Kecamatan di Surabaya Jadi Perhatian Khusus Risma, Ini Alasannya

Eddy menyebut, kemarin teradpat 20 warga yang mendapatkan sanksi sosial karena tak memakai masker.

"Kalau nyapu kemarin sudah ada laporan sekitar 20 orang, 16 laki-laki dan 4 wanita. Kita giat terus, tujuan kita supaya semuanya  pakai masker. Padahal pakai masker itu 60 persen dapat menanggulangi terjangkitnya kena virus," ujar Eddy.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com