Burung maleo merupakan satwa endemik Sulawesi.
Di Taman Nasional Bogani Nani Wartabone, burung ini meletakkan terlurnya di kawasan yang memiliki panas bumi dan jauh dari gangguan manusia.
Sepasang maleo menggali tanah bergantian sebelum meletakkan sebutir telurnya pada kedalaman 50 cm.
Setelah itu dengan bergantian kedua induk burung ini akan segera menutup dengan tanah.
Baca juga: Banjir Gorontalo Dinilai Terjadi karena Rusaknya Daerah Tangkapan Air
Proses pengeraman telur ini sepenuhnya diserahkan pada kemurahan alam dengan memanfaatkan panas bumi.
Burung maleo masuk dalam daftar merah International Union for Conservation of Nature’s (IUCN) dengan status endangered (EN), genting atau terancam.
Dari data IUCN diperkirakan jumlah maleo antara 8.000 sampai 1.4000 ekor, tapi jumlah ini memiliki kecenderungan yang terus menurun, terutama akibat perubahan habitat hidup dan perburuan telurnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.