Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Alasan Gubernur Sultra Izinkan 500 TKA China Bekerja di Konawe

Kompas.com - 17/06/2020, 14:13 WIB
Candra Setia Budi

Editor

KOMPAS.com - Setelah sebelumnya sempat menolak kedatangan 500 tenaga kerja asing (TKA) asal China yang akan membangun smelter di Kecamatan Morosi, Kabupaten Konawe. Kini, Gubernur Sulawesi Tenggara Ali Mazi mengizinkan para pekerja itu untuk bekerja.

Dikutip dari Antara, Ali mengatakan, alasan dirinya memberikan izin kepada 500 TKA China untuk bekerja karena telah sesuai dengan penerapan protokol kesehatan secara ketat dan mengikuti aturan pemerintah.

"Dukunglah investasi yang ada di Sultra ini, sehingaa pasca-covid ini kita sudah bisa bangkit. Mereka sudah boleh datang. Mereka sudah melakukan karantina" katanya dikutip dari Antara.

Baca juga: Sempat Menolak, Gubernur Kini Sultra Izinkan 500 TKA China Bekerja di Konawe

Selain itu, kata Ali, sudah ada izin dari pemerintah pusat.

"Kita pemerintah daerah tidak boleh bertentangan dengan pemerintah pusat," katanya dikutip dari Kompas TV, Selasa (16/6/2020).

Baca juga: Soal Kedatangan 500 TKA China, DPRD Sultra Minta Ada Evaluasi Kepatuhan Perusahaan

Setelah diizinkan bekerja di Konawe, 500 TKA asal China itu akan datang secara bertahap.

Pada tahap pertama, ada 146 tenaga kerja yang akan datang dengan didampingi empat tenaga medis, mereka dijadwalkan tiba pada 23 Juni 2020.

Sementara itu, Ketua DPRD Sultra Abdurrahman Saleh mengatakan, untuk mengizinkan para TKA itu bekerja, seharusnya tidak hanya mempertimbangkan aspek kesehatan di tengah wabah virus corona.

Baca juga: Jubir Luhut: 500 TKA China Dibutuhkan untuk Mempercepat Pembangunan Smelter

Tetapi juga kepatuhan perusahaan yang mempekerjakan TKA itu sebaiknya ikut jadi bahan pertimbangan.

Bahkan, Abdurrahman meminta perusahaan yang mempekerjakan TKA di Kawasan Industri Morosi dievaluasi kepatuhannya. Pasalnya, ada dugaan sebagian besar TKA di Morosi menyalahgunakan visa.

“Coba kita jujur bahwa 80 hingga 90 persen TKA yang masuk di Indonesia menggunakan visa kunjungan dan ini sangat merugikan negara. Tidak ada kontrol dari negara karena ada segelintir orang yang menutup-nutupi kejadian ini,” kata Abdurrahman dikonfirmasi, Rabu (17/6/2020).

Tak hanya itu, Abdurrahman juga tidak yakin 500 TKA China yang akan datang untuk bekerja di Konawe adalah tenaga ahli.

Baca juga: Fakta Foto Viral Jenazah PDP Covid-19 Hanya Pakai Popok Tanpa Kain Kafan, Berawal dari Peti Terbuka hingga Penjelasan RS

 

(Penulis Kontributor Kendari, Kiki Andi Pati | Editor Teuku Muhammad Valdy Arief) Kompas TV, Antara

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com