Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Misteri 2 Kapal Hilang di Laut Bangka Terjawab Setelah 12 Jam Pencarian

Kompas.com - 16/06/2020, 10:22 WIB
Heru Dahnur ,
Abba Gabrillin

Tim Redaksi

PANGKALPINANG, KOMPAS.com - Tim search and rescue (SAR) Pangkalpinang, Kepulauan Bangka Belitung kembali tertipu sinyal tanda bahaya dari kapal yang melintas di Laut Bangka.

Dua kapal yang terdiri dari tugboat dan tongkang yang sebelumnya mengirim sinyal tanda bahaya, ternyata hanya bermasalah pada alat pengirim sinyal emergency position indicating radio beacon (EPIRB) yang rusak.

Padahal, tim SAR terlanjur mengerahkan kapal pencari dan sudah berlayar selama 12 jam.

"Distress Alert tugboat sumber Marine 5 yang memancar di perbatasan perairan Tanjung Pinang - Utara Bangka ditemukan setelah pencarian selama 12 jam, tepat pada 16 Juni 2020, pukul 00.02 WIB," kata Kepala Kantor SAR Pangkalpinang Fazzli dalam keterangan tertulis, Selasa (16/6/2020).

Baca juga: Penjelasan Lengkap KSAU soal Penyebab Pesawat Tempur Jatuh di Riau

Fazzli menuturkan, pencarian sempat terkendala cuaca buruk berupa ombak besar pada malam hari.

Beruntung tim SAR yang menggunakan kapal canggih KN 246 Karna, sampai akhirnya menemukan sasaran yang dituju.

Kemudian mereka memeriksa peralatan EPIRB dan nahkoda tugboat.

Selanjutnya diketahui bahwa alat berbentuk tabung berwarna oranye itu mengalami kerusakaan, sehingga memancarkan sinyal terus-menerus.

"EPIRB yang mengirimkan sinyal telah ditemukan dan kondisi awak kapal dalam keadaan selamat semua. Untuk kondisi kapal tidak rusak atau mengalami trouble. Hanya faktor kerusakan EPIRB itu sendiri. Tindakan kami ketika menerima sinyal distress, kami harus responsif," ujar Fazzli.

Baca juga: Misteri Sinyal Tanda Bahaya di Laut Bangka Akhirnya Terungkap

Petugas kemudian mematikan alat tersebut dan meminta awak kapal untuk mendaftarkannya di Kantor Basarnas.

"Kebanyakan EPIRB yang dimiliki kapal - kapal belum terdaftar. Padahal pelayanan SAR 24 jam dan gratis tidak dipungut biaya," ujar dia.

Adapun kapal yang sempat dikira dalam bahaya terdiri dari tugboat Sumber Marine 5 dengan 10 awak dan tongkang Kapuas 232 dengan 3 awak.


Tugboat ditemukan saat menarik tongkang kosong tujuan Batam - Banjarmasin.

Diberitakan sebelumnya, pihak Kantor SAR menerima 12 kali sinyal tanda bahaya dari dua kapal yang melintas di Laut Bangka.

Siaran radio yang disampaikan pada kapal-kapal yang melintas tidak juga menemukan kepastian, hingga akhirnya dilakukan pencarian dengan radius 40 sampai 80 mil laut.

"Tugboat Sumber Marine 5 dan Kapal Tongkang Sumber Kapuas 232 milik PT Lintas Seram Mandiri. Sebelumnya usaha yang dilaksanakan yaitu berkordinasi dengan instansi terkait dan kapal-kapal," ucap Fazzli.

Baca juga: 2 Kapal Dilaporkan Hilang di Laut Bangka, SAR Terima 12 Kali Sinyal Bahaya

Pada kejadian sebelumnya, tim SAR tertipu sinyal tanda bahaya yang dilepaskan kapal kargo internasional pada 8 Mei 2020.

Belakangan diketahui alat tersebut sengaja dibuang ke laut setelah awak kapal menggantinya dengan alat yang baru.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com