Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gugur Dalam Kecelakaan Helikopter, Keluarga Kenang Perjuangan Kapten Fredy untuk Jadi Tentara

Kompas.com - 07/06/2020, 13:19 WIB
Wijaya Kusuma,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Kapten Cpn Fredy Vebryarto Nugroho, korban kecelakaan helikopter di Kendal, Jawa Tengah, dimakamkan di Pemakaman Sayonoloyo Puri Pangayunan pada Minggu (7/6/2020) pagi.

Anggota TNI Angkatan Darat (AD) kelahiran 1984 ini dimakamkan secara militer.

Jenazah Fredy dibawa dari rumah duka di Babadan Baru, Jalan Cendana, Desa Condongcatur, Kecamatan Depok, Kabupaten Sleman, sekitar pukul 09.27 WIB.

Jarak antara rumah duka dan Pemakaman Sayonoloyo Puri Pangayunan sekitar 500 meter.

Komandan Pusat Penerbangan Angkatan Darat (Puspenerbad) Mayor Jenderal Tegus Pudjo Rumekso menjadi inspektur upacara pemakaman Kapten Fredy.

Kematian Fredy menyisakan duka mendalam bagi keluarga. Paman Fredy, Suwandi (67) kaget mendapatkan kabar duka pada Sabtu (6/6/2020) sore.

Baca juga: Fakta Lengkap Helikopter TNI AD Jatuh di Kendal, Gelar Misi Latihan hingga 4 Orang Meninggal

"Keluarga mendapat kabar sekitar pukul 16.30 WIB, kemudian keluarga memastikan," kata Suwandi saat ditemui usai pemakaman, Minggu.

Bagi keluarga, Fredy merupakan sosok yang baik dan rajin beribadah. Fredy sangat perhatian kepada keluarga.

"Fredy ini anak yang luar biasa, senang prihatin. Anak ini luar biasa, baik sekali anak ini, anak yang soleh," kata Suwandi.

Fredy, kata dia, memiliki rumah di Semarang, Jawa Tengah. Tapi, setiap pulang ke kampung halaman di Sleman, ia selalu mengunjungi keluarganya.

"Setiap Jumat sore pulang, selalu menyambangi saudara-saudaranya. Saya kontak terakhir dengan Fredy itu waktu Lebaran, itu saja melalui telepon karena tidak bisa pulang," bebernya.

Perjuangan demi seragam TNI

Suwandi pun mengenang perjuangan keponakannya untuk menggapai cita-cita menjadi tentara.

Fredy, kata dia, merupakan lulusan sarjana Ilmu Keolahragaan di Universitas Negeri Yogyakarta (UNY).

Lulus kuliah, Fredy mendaftar sebagai anggota TNI AD. Dua kali Fredy mencoba mendaftar dan gagal.

Tapi, ia tak patah semangat. Fredy mendaftarkan sebagai anggota TNI untuk ketiga kalinya.

"Tekadnya itu luar biasa, sampai tiga kali (mendaftar Anggota TNI AD) baru diterima, semangatnya luar biasa. Sebelum diterima itu puasa hebat sampai diterima," jelasnya.

Baca juga: Kecelakaan Helikopter MI-17 TNI AD di Kendal, Jatuh Saat Lakukan Tactical Manuver

Petugas gabungan memeriksa bagian puing helikopter yang jatuh di Kawasan Industri Kendal (KIK), Kabupaten Kendal, Jawa Tengah, Sabtu (6/6/2020). Belum diketahui penyebab jatuhnya helikopter jenis MI-17 bernomor registrasi HA 5141 milik TNI-AD yang mengakibatkan empat awak tewas dan lima awak lainnya dilarikan ke rumah sakit.ANTARA FOTO/AJI STYAWAN Petugas gabungan memeriksa bagian puing helikopter yang jatuh di Kawasan Industri Kendal (KIK), Kabupaten Kendal, Jawa Tengah, Sabtu (6/6/2020). Belum diketahui penyebab jatuhnya helikopter jenis MI-17 bernomor registrasi HA 5141 milik TNI-AD yang mengakibatkan empat awak tewas dan lima awak lainnya dilarikan ke rumah sakit.

Prajurit disiplin

Komandan Puspenerbad Mayor Jenderal Teguh Pudjo Rumekso mengatakan, keluarga besar Puspenerbad TNI AD berduka atas kepergian Fredy.

"Telah gugur prajurit terbaik kita almarhum Kapten Cpn Fredy Vebryarto Nugroho. Semoga arwahnya bisa diterima di sisi Tuhan Yang Maha Esa," ungkapnya.

Menurut Teguh, Fredy dikenal sebagai prajurit yang disiplin. 

Bagi kawan-kawannya, Fredy merupakan sosok yang gampang bergaul dengan siapapun.

"Dari teman-temanya yang sehari-hari bergaul dengan almarhum, almarhum orang yang baik, disiplin, ramah, dan mudah bergaul dengan teman-temanya. Jadi kami semua juga sangat kehilangan dengan kepergian almarhum," jelasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com