Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pembuat Petasan Tewas Kena Ledakan Mercon, Dua Anak Terluka

Kompas.com - 27/05/2020, 18:57 WIB
Bagus Supriadi,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

JEMBER, KOMPAS.com – Sukarto, (55) warga Desa Wonojati, Kecamatan Jenggawah, meninggal dunia karena ledakan mercon yang dibuatnya, Rabu (27/5/2020).

Bahkan, dua anak berstatus pelajar yakni SML (15) dan FTN (15) yang merupakan pembeli mercon ikut terluka.

Kronologi kejadian tersebut bermula saat dua pelajar itu membeli mercon pada Sukarto.

Mercon tersebut dibeli satu hari sebelum Hari Raya Idul Fitri. Rencananya akan diledakkan saat merayakan Idul Fitri.

Baca juga: Seorang Dokter Cuit di Twitter Bobroknya Penanganan Corona di Surabaya, Ini Reaksi Pemkot

Namun, saat hendak diledakkan, ternyata tidak bisa meledak.

Akhirnya, tiga hari setelah Lebaran, dua pelajar tersebut mengembalikan mercon pada Sukarto untuk diperbaiki.

Mercon tersebut berdiameter sekitar 15 Sentimeter dengan panjang sekitar 25 sentimeter.

Sukarto memperbaiki mercon tersebut di dalam rumahnya. Dia ditemani oleh SML dan FTN.

Setelah berupaya mencoba, ternyata mercon itu meledak.

Asap memenuhi rumah Sukarto dan membuat warga setempat geger.

Ledakan tersebut tidak membuat rumahnya hancur.

Namun, Sukarto meninggal dunia saat itu juga.

“Korban yang meninggal dunia ini memang keahliannya adalah pengrajin petasan,” kata Kapolsek Jenggawah AKP Sunarto, kepada Kompas.com, via telepon.

Korban meninggal dengan keadaan jari tangan kanan putus dan hancur.

Kemudian, ada luka menganga di bagian dada, luka di pipi bagian bawah sampai leher.

Baca juga: Satu Warga Positif Covid-19, Gang Berisi 75 Warga di Denpasar Dikarantina

Sedangkan, dua pelajar yang ada di rumah tersebut mengalami luka ringan dan luka berat.

Keduanya dibawa ke RSD Balung untuk dirawat. Sementara, polisi sudah memanggil kedua orangtua anak itu untuk didampingi.

Sunarto menuturkan, korban yang meninggal ini memang pembuat dan penjual petasan pada orang lain.

Bahkan, korban sudah pernah ditangkap oleh polisi dua tahun lalu.

Dia pernah dipenjara selama tujuh bulan karena menjual mercon.

“Sekitar satu atau dua tahun yang lalu keluar dari penjara,” terang dia. 

Polisi mendapatkan sedikit barang bukti di Tempat Kejadian Perkara (TKP).

Polisi hanya menemukan ada sobekan kertas yang digunakan untuk pembuatan mercon.

Kemudian, ada juga residu mesiu yang menempel di beberapa tembok yang sudah diambil oleh tim inafis.

Baca juga: Waspada! Banjir Rob Terjang Pesisir Selatan Bali

Bahkan, ada juga serpihan potongan daging yang menempel di dinding tembok.

“Kami terus mendalami, dari mana bahan mercon ini didapatkan,” tutur dia.

Polisi menghimbau agar masyarakat tidak membuat mercon karena sangat membahayakan, baik bagi diri sendiri dan warga sekitar.

“Kalau ada warga yang melihat ada aktivitas berkaitan petasan menggunakan bahan peledak, segera lapor pada kami,” pungkas dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com