Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kronologi Pria Bunuh Nenek Mertua, Berawal Sakit Hati karena Sering Dihina Miskin Usai di-PHK

Kompas.com - 22/05/2020, 21:05 WIB
Setyo Puji

Editor

KOMPAS.com - P (25), warga Tiyuh Setia Agung, Kecamatan Gunung Terang, Tulang Bawang Barat, Lampung, diamankan polisi setelah tega membunuh nenek mertuanya sendiri.

Dari pemeriksaan polisi, kasus pembunuhan itu bermula saat pelaku terpaksa pulang kampung akibat terkena PHK setelah pandemi corona.

Namun bukan disambut hangat, oleh korban justru sering dihina dengan sebutan miskin.

“Pelaku dengan korban sering cekcok mulut setelah pelaku pulang kampung akibat pandemi Covid-19,” kata Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Tulang Bawang Barat Iptu Andri Gustami saat dihubungi, Kamis (21/5/2020) malam.

Baca juga: 109 Tenaga Medis Dipecat, Bupati Ogan Ilir: Tidak Usah Masuk Lagi, Kita Cari yang Baru

Karena sering bertengkar itu, P menjadi gelap mata.

Pelaku yang naik pitam kemudian mengambil pisau dan menusuk dada korban.

Korban yang terluka sempat dilarikan ke puskesmas oleh keluarga.

Namun naas, nyawanya tak berhasil diselamatkan.

Mengetahui korban meninggal dunia, pelaku panik dan mencoba melarikan diri dari pintu belakang rumah dan bersembunyi di perkebunan warga.

Mendapat laporan kasus pembunuhan itu, polisi langsung melakukan upaya pengejaran terhadap pelaku.

 

Baca juga: Sering Dihina karena Kena PHK, Pria Ini Bunuh Nenek Mertua

Tak butuh waktu lama, pelaku akhirnya berhasil diamankan polisi.

“Pelaku berhasil kami tangkap kurang dari 24 jam pada Selasa, 19 Mei 2020, sekitar pukul 23.00 WIB,” jelasnya.

Karena hendak melawan saat ditangkap, oleh polisi, pelaku juga diberi hadiah timah panas pada kakinya.

Saat ini pelaku telah ditahan di Mapolres Tulang Bawang Barat. Atas perbuatannya, P dijerat Pasal 340 KUHP dan Pasal 351 ayat 3 KUHP.

Penulis : Kontributor Lampung, Tri Purna Jaya | Editor : Abba Gabrillin

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com