Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di Tangan Petani Muda Asal Cilacap, Benih Gendot Jadi Laris Manis

Kompas.com - 22/05/2020, 20:38 WIB
Fadlan Mukhtar Zain,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

 

Kementerian Pertanian melalui Karantina Pertanian Cilacap mencatat frekuensi pengiriman benih gendot atau bagi sebagian masyarakat menyebutnya dengan genjer ini menunjukkan tren meningkat.

Pada 2019, Rizal baru dapat mengirimkan dua kali benih gendot dengan tujuan Sumatera.

Sejak Januari hingga pertengahan Mei tahun 2020 sudah 40 kali melakukan pengiriman.

"Tumbuhnya pelaku usaha di bidang agrobisnis menjadi salah satu program yang kami galakkan. Hal ini sejalan dengan Gerakan Tigakali Lipat Ekspor yang di gagas Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo," kata Kepala Kantor Karantina Pertanian Cilacap, Puji Hartono.

Menurut Puji, berdasarkan hasil pemeriksaan benih gendot sebagai media pembawa hama dan penyakit tumbuhan ini telah dinyatakan bebas dari organisme pengganggu tumbuhan.

Baca juga: Pedagang Sayur Positif Covid-19, Pasar Kolpajung Pamekasan Tak Ditutup

Kepala Badan Karantina Pertanian, Ali Jamil, secara terpisah menjelaskan, tentang aplikasi Indonesia Maps of Agricultural Commodities Export, iMACE yakni merupakan aplikasi yang dapat digunakan oleh seluruh pemangku kepentingan agribisnis sebagai alat bantu untuk pengambilan keputusan.

Aplikasi besutan Badan Karantina Pertanian ini berisikan data lalu lintas real time produk pertanian yang diekspor.

Bagi para pemegang kebijakan informasi dapat digunakan untuk memetakan pembangunan pertanian berbasis kawasan berorientasi ekspor.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com