Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Transportasi Dibuka, Permintaan Surat Keluar Daerah di Lampung Membeludak

Kompas.com - 15/05/2020, 12:28 WIB
Tri Purna Jaya,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

LAMPUNG, KOMPAS.com - Kepala Dinas Kesehatan Lampung Reihana membeberkan membeludaknya permintaan surat keluar daerah setelah pemerintah kembali membuka jalur transportasi untuk penumpang khusus. 

Menurut Reihana, permintaan surat keluar daerah naik sejak awal pekan ini. 

Dalam satu hari, permintaan surat keluar daerah bisa lebih dari 100 pengajuan.

"Kami tidak melayani permintaan dari pemudik," kata Reihana dalam video konferensi pers, Kamis (14/5/2020) malam.

Baca juga: Pemerintah Izinkan Semua Moda Transportasi Beroperasi Besok dengan Batasan Kriteria Penumpang

Menurut Reihana, permintaan surat keluar daerah hanya untuk warga yang melakukan perjalanan dinas, baik itu ASN maupun pihak swasta.

"Harus dibuktikan dengan surat tugas dari pimpinan dan cap perusahaan yang bersangkutan," kata Reihana.

Selain itu, pengaju surat permohonan tugas itu pun harus diperiksa kesehatannya dan melakukan rapid test dulu.

Jika rapid test menunjukkan hasil reaktif, surat keluar daerah tidak bisa diberikan dan pemohon harus menunggu hingga hasil tes swab keluar.

Dinkes Lampung sendiri selektif dalam memberikan surat keluar daerah karena ditemukan dua pemohon yang hasil rapid test-nya reaktif. 

Baca juga: Ini Kriteria Warga yang Dapat Kelonggaran Gunakan Moda Transportasi

Dua pemohon rapid test-nya reaktif

Dua warga Lampung ini ter-screening saat mengajukan surat keluar daerah di Dinas Kesehatan Lampung.

Reihana mengatakan, keduanya adalah pasien umum di salah satu rumah sakit di Bandar Lampung.

"Kami menemukan kedua pasien tersebut saat yang bersangkutan mengajukan surat keluar daerah," kata Reihana.

Menurut Reihana, karena hasil uji rapid test menunjukkan hasil reaktif sehingga petugas mengambil sampel swab tenggorokan yang bersangkutan.

"Sampel swab keduanya sudah kami kirim bersama 21 sampel swab lain ke Labkesda Lampung," kata Reihana.

Baca juga: Wali Kota Tasikmalaya Tetap Tutup Terminal meski Kemenhub Aktifkan Moda Transportasi

 

Perkembangan kasus

Sementara itu, perkembangan data kasus virus corona per 14 Mei 2020 yakni jumlah ODP mencapai 3.081 orang dengan rincian, 2.970 orang selesai dipantau, 108 orang masih dipantau, dan dua meninggal dunia.

Kemudian PDP berjumlah 94 orang dengan rincian, 15 orang masih dirawat, 62 orang negatif, dan 17 orang meninggal dunia.

Sedangkan pasien terkonfirmasi positif berjumlah 66 orang dengan rincian, 39 orang masih dirawat, 22 orang sembuh, dan 5 orang meninggal dunia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com