Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dentuman Misterius di Grobogan, Seperti Suara Letusan Gunung dan Getarkan Jendela

Kompas.com - 11/05/2020, 15:08 WIB
Puthut Dwi Putranto Nugroho,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

Penjelasan BMKG

Kepala BMKG Stasiun Meterologi Ahmad Yani Semarang Achadi Subarkah Raharjo mengatakan, tidak ada catatan mengenai aktivitas seismik (gempa tektonik).

"Tidak terkait dengan aktivitas seismik (gempa tektonik) baik yan dipicu oleh aktivitas sesar lokal (baribis kendheng, dll) maupun aktivitas zona subduksi selatan Hawa" jelas Achadi saat dikonfirmasi Kompas.com, Senin (11/5/2020) pagi.

Menurut Achadi, dari monitoring listrik udara, jika melihat data lightning detector, terlihat distribusi sambaran kilat atau petir pada 10 Mei 2020 pukul 23.00 WIB hingga 11 Mei 2020, pukul 05.00 WIB.

Baca juga: BMKG Bantah 5 Alasan Ini Sebagai Penyebab Dentuman Misterius

Adapun sambaran kilat atau petir tersebut sebagian besar terkonsentrasi pada pegunungan tengah dan pesisir selatan Jawa Tengah, sedikit sebaran juga terdapat di sekitar Solo, Klaten, dan Kendal.

Dihubungi secara terpisah, Kepala Bidang Mitigasi Gempabumi dan Tsunami BMKG Dr Daryono juga memastikan sumber suara dentuman tersebut tidak berasal dari gempa tektonik.

Dentuman disebut-sebut terjadi pada  Senin (11/5/2020) antara pukul 00.45 WIB sampai dengan 01.15 WIB di sebagian wilayah Jawa Tengah seperti Surakarta dan Semarang. 

"Setelah dilakukan pengecekan terhadap gelombang seismik dari seluruh sensor gempa BMKG yang tersebar di Jawa Tengah, hasilnya menunjukkan tidak ada catatan aktivitas gempa yang terjadi di Jawa Tengah," jelas Daryono saat dihubungi Kompas.com, Senin (11/5/2020) pagi.

Baca juga: PVMBG: Pos Pengamatan Gunung Gede dan Salak Laporkan Suara Dentuman

Apabila aktivitas gempa sampai mengeluarkan bunyi ledakan, artinya kedalaman hiposenter gempa tersebut sangat dangkal, dekat permukaan.

"Jika itu terjadi, maka akan tercatat oleh sensor gempa," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com