Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menyoal Kasus Covid-19 di Freeport, 52 Pasien Positif Corona hingga Bupati Minta Operasional Ditutup Sementara

Kompas.com - 09/05/2020, 14:15 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Kasus di Covid-19 di Kabupaten Mimika Papua hingga Selasa (5/5/2020) mencapai 91 orang.

Dari angka tersebut, 52 kasus berada di Distrik Tembagapura yang masuk wilayah operasional PT Freeport Indonesia.

Menurut Juru Bicara Gugus Tugas Covid-19 Kabupaten Mimika Reynold Ubra pasien positif di Distrik Tembagapura adalah mereka yang bekerja di wilayah pertambangan. Namun Reynold mengaku belum merinci mengani status pekerjaan para pasien.

Baca juga: Freeport Datangkan Alat PCR untuk Uji Swab Virus Corona

"Itu belum bisa kami pastikan apakah mereka karyawan Freeport atau mereka dari subkontraktor," kata Reynold.

Hal tersebut dibenarkan oleh pihak Freeport.

Saat rapat Forkompinda Papua di Gedung Negara, Kota Jayapura, pada Selasa (5/5/2020), Kepala Kantor Perwakilan PT Freeport Indonesia Jayapura Sony Warobay mengatakan ada 52 kasus positif di Tembagapura.

Jumlah pasien di area Freeport meningkat sejak tiga hari terakhir.

Baca juga: Ini Alasan Bupati Mimika Usul ke Jokowi Tutup Sementara Freeport

Dari angka 52 orang, sebanyak 46 orang menjalani perawatan. Delapan orang dirawat di RS Tembagapura dan sisanya masih dalam proses pemulihan di barak isolasi yang difungsikan sebagai bagian dari RS Tembagapura.

"Jumlah terpapar positif (corona) di Tembagapura dalam tiga hari terakhir memang tinggi, data saat ini sebanyak 52 orang, termasuk di dalamnya satu meninggal di bulan lalu, kemudian ada lima orang sembuh, jadi masih ada 46 yang dirawat," kata Sony di Gedung Negara, Jayapura.

Baca juga: Gara-gara Corona, Pemkab Mimika Usul ke Jokowi Tutup Sementara Operasional Freeport

Datangkan alat PCR untuk uji swab

Ilustrasi rapid test Covid-19. SHUTTERSTOCK Ilustrasi rapid test Covid-19.
Kepala Kantor Perwakilan PT Freeport Indonesia Jayapura Sony Warobay menjelaskan meningkatnya jumlah kasus positif Covid-19 di lingkungan PT Freeport karena pemeriksaan rapid test pada karyawan yang tinggal satu barak dengan pasien positif sebelunya.

Dari 400 pegawai yang menjalani rapid test, 90 orang dinyatakan reaktif. Setelah tes swab, dari 90 pegawai, 46 orang dinyatakan positif Covid-19.

"Jumlah positif yang siginifikan itu diperoleh karena PT Freeport bertindak cepat melakukan rapid test kepada kelompok karyawan yang mendiami salah satu barak yang sebelumnya terdapat satu pasien positif," kata Sony.

Baca juga: 52 Kasus Positif Corona di Tembagapura, Ini Langkah PT Freeport Indonesia

Untuk mengantisipasi bertambahnya jumlah pasien posiitif Covid-19, PT Freeport menyiapkan tiga barak isolasi di Tembagapura dengan kapasitas 600 tenpat tidur.

Sedangkan di Mile 38 wilayah dataran rendah Kuala Kencana telah disiapkan dua barak berkapasitas 200 tempat tidur.

Mereka juga meningkatkan status klinik di Kuala Kencana sebagai tempat rawat inap serta mendatangkan tambahan tenaga medis.

Baca juga: Fakta 51 Orang Positif Corona Terkait Freeport, Pemerintah Panggil Perusahaan untuk Jelaskan Situasi

Untuk memangkas waktu pemeriksaan sampe pasien yang didiga terinfeksi viris corona, PT Freeport juga mendatangkan alat tes PCR untuk iji swab.

Menurut Juru Bicara Covid-19 Mimika Reynold Ubra, alat PCR yang didatangkan PT Freeport bisa digunakan untuk memeriksa swab sebanyak 200 sampel per hari.

Ada dua unit alat PCR yang didatangkan. Alat tersebut akan dipasang di Klinik Kuala Kencana di Distrik Kuala Kencana dan Rumah Sakit Tembagapura di Distrik Tembagapura.

Baca juga: 51 Kasus Positif Covid-19 di Mimika Terkait dengan Freeport

Bupati Mimika minta aktivitas Freeport ditutup sementara

Bupati Mimika Eltinus OmalengIRSUL PANCA ADITRA Bupati Mimika Eltinus Omaleng
Sementara itu Bupati Mimika Eltinus Omaleng mengusulkan agar aktivitas PT Freeport Indonesia di Distrik Tembapura, Papua, ditutup untuk sementara waktu.

Untuk itu pihaknya akan menyurati Presiden Joko Widodo karena Freeport adalah obyek vital nasional.

Penutupan sementara aktivitas pertambangan dilakukan untuk memutus rantai penyebaran virus corona karena jumlah pasien positif terus bertambah.

"Ini menyangkut nyawa manusia, sehingga kami mohon arahan dari Presiden kita sementara untuk tutup Freeport dulu. Karena di sana itu makin lama makin meningkat kasus corona," ujar Eltinus, di Timika, Jumat (8/5/2020).

Baca juga: Pemprov Papua Minta Freeport Rapid Test Seluruh Karyawannya

Ia mengatakan meski manajemen sudah memberlakukan social dan physical distancing, penumpukan orang di lingkunganklerja Freeport tak bisa dihinadari.

"Di daerah Freeport itu mereka bersama-sama duduk, bersama-sama masuk mes makan, bersama-sama naik bus, bersama-sama naik trem. Sehingga memang ini fatal sekali untuk daerah Freeport," ujar Eltinus.

"Belum lagi suhu udara di Tembagapura dan tambang Grasberg itu sangat dingin, bahkan bisa di bawah nol derajat. Kondisi seperti itu bisa berakibat fatal jika tidak diambil langkah pencegahan secepatnya," tambah bupati yang juga lahir dan besar di Kampung Banti, Distrik Tembagapura.

Baca juga: Minimalkan Penyebaran Covid-19, Ini Langkah yang Dilakukan Freeport Indonesia

Sementara itu aktivitas pekerja PT Freeport Indonesia di Tembagapura hingga saat ini tetap berjalan meski intensitas pekerjaan dikurangi.

Kepala Kantor Perwakilan PT Freeport Indonesia Jayapura Sony Warobay mengatakan pihaknya sudah melakukan beberapa langkah untuk mencegah penyebaran virus corona di wilayahnya.

Salah satunya adalah perjalanan dari dan menuju dataran tinggi telah dihentikan sejak 25 Maret 2020.

"Dan menghentikan penerbangan airfast untuk membawa penumpang dari luar Papua ke Timika," kata dia.

Baca juga: Pulang Perjalanan Bisnis dari Papua, Warga Kabupaten Bekasi Positif Covid-19

Selain itu akses masuk ke kawasan Kuala Kencana juga diperketat.

PT Freeport Indonesia hanya mengizinkan karyawan dan pengunjung yang memiliki kartu identitas memasuki kawasan Kuala Kencana.

"Jumlah karyawan yang bekerja di Kuala Kencana kita kurangi dan bekerja secara selang-seling, yaitu dengan penerapan bekerja dari rumah," jelas Sony.

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Dhias Suwandi, Irsul Panca Aditra | Editor: David Oliver Purba, Dheri Agriesta, Abba Gabrillin, Robertus Belarminus)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com