Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Teka-teki Jasad di Belakang Rumah Penyekap Istri, Terlilit Sarung dan Diduga Gangguan Jiwa

Kompas.com - 09/05/2020, 09:03 WIB
Pythag Kurniati

Editor

KOMPAS.com- Seorang suami yang berprofesi sebagai penjual roti di Bogor, Jawa Barat berinisial AA (37) menyekap dan menganiaya istri sirinya, SM (17).

Usai SM kabur dari kontrakan suaminya lantaran tak betah disekap dan dianiaya, polisi justru menguak kasus baru.

AA diduga menguburkan seseorang di belakang rumah kontrakannya. Polisi kini telah menangkap AA.

Baca juga: Mengaku Bujang, Ternyata Sekap Istri Berusia 17 Tahun dan Diduga Kuburkan Orang di Belakang Rumah

Makam di belakang rumah dan jasad terlilit sarung

Tim forensik RS Polri dibantu Automatic Fingerprint Identification System (Inafis) Polres Bogor mengidentifikasi jenazah perempuan tanpa identitas yang dikubur di belakang kontrakan di Desa Kapasiran, Kecamatan Parung Panjang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Jumat (8/5/2020) siang.KOMPAS.COM/AFDHALUL IKHSAN Tim forensik RS Polri dibantu Automatic Fingerprint Identification System (Inafis) Polres Bogor mengidentifikasi jenazah perempuan tanpa identitas yang dikubur di belakang kontrakan di Desa Kapasiran, Kecamatan Parung Panjang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Jumat (8/5/2020) siang.
Petugas Forensik RS Polri dan tim Automatic Fingerprint Identification System (Inafis) akhirnya membongkar makam di belakang rumah AA, Jumat (8/5/2020).

Pembongkaran makam dilakukan untuk membuktikan keberadaan mayat diduga dikuburkan oleh AA.

Penggalian melibatkan istri yang disekap AA, SM (17).

Usai makam dibongkar selama kurang lebih dua jam, jasad perempuan tanpa identitas mulai terlihat.

Tim forensik menemukan jasad perempuan dibungkus sarung dan tak berbentuk.

Baca juga: Makam di Rumah Penyekap Ibu Muda Dibongkar, Ditemukan Jasad Terlilit Sarung

 

Kepolisian dan tim forensik RS Polri melakukan penggalian makam misterius di Desa Kapasiran, Kecamatan Parung Panjang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Jumat (8/5/2020). Tampak SM (17), korban penganiayaan dan penyekapan suaminya AA (37) menunjukkan lokasi makam ke polisi. KOMPAS.COM/AFDHALUL IKHSAN Kepolisian dan tim forensik RS Polri melakukan penggalian makam misterius di Desa Kapasiran, Kecamatan Parung Panjang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Jumat (8/5/2020). Tampak SM (17), korban penganiayaan dan penyekapan suaminya AA (37) menunjukkan lokasi makam ke polisi.
Keterangan SM

Jasad itu ditemukan dalam keadaan posisi badan miring, Namun, bagian kakinya ditekuk.

Usia perempuan itu diperkirakan sekitar 25 tahun.

"Sudah (ketemu), dililit pakai sarung. Tulang bersih karena kerendam air, karena itu tanah lempung. Posisi badan miring badan lurus, tapi kaki ditekuk, tinggi dia 165. Kedalaman kuburan 1 meter setengah," ucap warga yang bertugas menggali makam, Yatno Hidayat.

Sang istri SM membenarkan bahwa memang ada mayat yang pernah dikuburkan suaminya.

Hanya saja, dia tak membeberkan secara jelas identitas dan siapa perempuan itu lantaran masih trauma.

"Iya dikuburkan di situ, tapi saat kejadian, saya enggak bisa teriak karena diancam," ujar SM.

Baca juga: Jenazah di Rumah Penyekap Istri Diduga Perempuan Gangguan Jiwa

Diduga perempuan gangguan jiwa

Ilustrasishutterstock Ilustrasi
Kapolsek Parung Panjang Nundun Radiama mengatakan, pihaknya masih meneliti identitas jasad mayat perempuan terlilit sarung tersebut.

Identifikasi akan dibantu tim Indonesia Automatic Fingerprint Identification System (Inafis) Polri.

Berdasarkan pendalaman sementara, jenazah itu diduga seorang perempuan yang mengalami gangguan jiwa.

"Menurut hasil pendalaman sementara bahwa jenazah perempuan perkiraan umur 25 tahun dalam keadaan tidak normal alias gangguan kejiwaan. Jadi maksud tersangka membawa perempuan ini untuk diobati, awalnya begitu," kata Nundun.

AA diduga terkait dalam kasus kematian itu.

Sebab, menurut keterangan SM, suaminya pernah melakukan kekerasan pada perempuan itu sebelum meninggal

"Saksi (SM) pernah melihat suaminya AA melakukan kekerasan. Tapi perempuan tanpa identitas ini tidak sampai meninggal dunia. Tapi kekerasan terus berlangsung hingga pertengahan Februari. Karena sakit, akhirnya dia meninggal dunia," kata Nundun.

Hingga saat ini pihak kepolisian masih menunggu hasil tim forensik Rumah Sakit Polri.

Sumber: Kompas.com (Penulis : Kontributor Kabupaten Bogor, Afdhalul Ikhsan | Editor : Abba Gabrillin, Aprilia Ika)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com