Hingga kemudian pihak RSUP mengizinkan anaknya masuk di ruang Instalasi Gawat Darurat (IGD) dengan prosedur Covid-19.
Namun setelah masuk ke IGD, anaknya tak kunjung juga mendapat penanganan. Hingga kemudian dinyatakan meninggal dunia.
"Dari pukul 14.00 WIB kami sampai, hingga pukul 17.00 WIB, tidak ada yang memberikan pertolongan apa-apa. Sampai akhirnya anak saya meninggal dunia," jelas Rydha.
Baca juga: Menyoal Rencana Kedatangan 500 TKA China, Disetujui Pemerintah Pusat, Ditolak Gubernur dan DPRD
Meski sudah dinyatakan meninggal sejak pukul 17.00 WIB, Rydha mengatakan untuk pemulangan jenazah juga dipersulit.
Bahkan hingga empat jam anaknya di dalam ruangan itu tak ada petugas yang melakukan pemeriksaan.
Baru kemudian sekitar pukul 21.00 WIB ada salah satu perawat yang baru mulai shift kerja masuk ke ruangan anaknya.
"Dia kaget melihat anak saya sudah membeku dan membuat murka suami saya," terang Rydha.
Karena tak ada kepastian terkait kepulangan itu, keluarga yang geram akhirnya meminta pulang paksa dan membawa jenazah anaknya tersebut.
Baca juga: Saat 36 Pedagang Positif Corona, 1.000 Orang Diduga Pernah Kontak Erat hingga Pasar Ditutup
Pejabat Pemberi Informasi dan Dokumentasi (PPDI) RSUP M Djamil Padang, Gustianov saat dikonfirmasi terkait hal itu belum bisa memberikan keterangan.
Pihaknya mengaku masih mengumpulkan informasi dan keterangan lain saat kejadian tersebut.
"Kami sedang kumpulkan data dan keterangan. Nanti, kami akan berikan keterangan resmi," jelas Gustavianof.
Penulis : Kontributor Padang, Perdana Putra | Editor : Dheri Agriesta
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.