Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita 2 Pasien Sembuh Corona Klaster Asrama Haji Sukolilo di Kota Kediri

Kompas.com - 24/04/2020, 07:23 WIB
M Agus Fauzul Hakim,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

KEDIRI, KOMPAS.com - Dua orang pasien positif Covid-19 asal Kota Kediri, Jawa Timur, dinyatakan sembuh menyusul tes swab terakhir dengan hasil negatif.

Keduanya diidentifikasi sebagai pasien 05 dan 06 asal Kelurahan Pojok dan Kelurahan Bujel Kota Kediri, di mana keduanya bagian dari klaster Asrama Haji Sukolilo Surabaya.

Kedua pasien dengan inisial FT (49) dan TR (42) itu diperbolehkan pulang dari RSUD Gambiran Kota Kediri, Rabu (22/4/2020), seusai perawatan di ruang isolasi yang berlangsung sejak 10 April lalu.

Direktur RSUD Gambiran dr Fauzan Adima mengatakan, dengan kesembuhan ini, dia berharap mampu menambah rasa optimisme masyarakat dalam melawan virus corona ini.

Baca juga: Ini Panduan Ibadah Ramadhan dan Idul Fitri di Bali Saat Pandemi Covid-19

"Dengan tetap menerapkan pola hidup bersih dan sehat," ujar Adima, dalam siaran pers yang disebar Humas RSUD Gambiran, Kamis (23/4/2020).

Pasien yang sembuh itu juga dimintanya menjadi duta kesehatan untuk mengkampanyekan pola hidup sehat dan mematuhi anjuran pemerintah.

Suasana haru pemulangan

Para petugas dan pegawai rumah sakit membuat suatu prosesi pemulangan.

Dua pasien itu dilepas selayaknya menghantar tamu kehormatan. Praktis situasi itu menimbulkan suasana haru.

Bagiamana tidak, sejak keluar dari ruang isolasi, kedua pasien itu disambut oleh deretan perawat maupun pegawai rumah sakit yang sudah mencegatnya di ruang lobi.

Sebuah karangan bunga sebagai tanda mata untuk masing-masing pasien, menambahkan kesan yang ada.

Petugas melakukannya untuk memberikan salam perpisahan sekaligus menghantarnya pulang.

"Saya tidak bisa berkata apa-apa. Terima kasih sudah merawat saya sampai sembuh. Semoga Allah membalas kebaikan semua pegawai di rumah sakit ini," kata FT, sembari menahan air mata.

TR, pasien satunya, juga menyatakan kesan positifnya karena merasa mendapatkan yang terbaik, mulai dari perawatan medisnya hingga pelayanan petugasnya.

"Semua dilakukan dengan sangat baik," kata TR, yang seorang ibu rumah tangga ini.

Fauzan Adima mengatakan, pemberian kehormatan tersebut untuk menyemangati para pasien setelah beberapa lama berjuang melawan virus.

Baca juga: Ruangan Vaksin Dinkes Pemkot Blitar Terbakar

Selama proses perawatan yang panjang hingga mencapai kesembuhan itu, menurutnya turut membentuk ikatan emosional antara pasien dengan para perawat dan dokter di ruang isolasi.

“Kami bisa bayangkan saat semua orang menjauhi mereka, para perawat dan dokter justru mendekat dan merawat dengan tulus. Resikonya menjadi sama. Karena itu kesembuhan ini adalah perjuangan bersama antara pasien dan tenaga medis,” kata Adima.

Adima menyampaikan rasa hormat dan apresiasi sebesar-besarnya kepada tenaga medis maupun non medis di rumah sakit Gambiran.

"Tetap semangat karena beban kesehatan masyarakat ada di pundak kita,” pungkas dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com