Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kenalkan Sinar, Bayi Orangutan Penghuni Baru Taman Nasional Gunung Palung

Kompas.com - 22/04/2020, 16:28 WIB
Hendra Cipta,
Khairina

Tim Redaksi

"Setelah melalui masa rehabilitasi yang cukup panjang, Susi dilepasliarkan di hutan lindung Gunung Tarak pada tanggal 20 Mei 2016, lokasi yang berbatasan langsung dengan area TN Gunung Palung," ujar Wiratno.

Kepala Balai TN Gunung Palung, Ari Wibawanto berujar, kawasan hutan lindung Gunung Tarak yang berbatasan langsung dengan TN Gunung Palung ini juga berperan penting dalam keberhasilan kelahiran ini, diantaranya adalah faktor keamanan kawasannya.

"Kawasan lindung Gunung Tarak ini mempunyai jenis pakan orangutan yang melimpah, hal tersebut mempunyai andil besar untuk mendukung keberlangsungan hidup orangutan yang dilepasliarkan di sana," jelas Ari.

Baca juga: Lima Orangutan Dilepasliarkan ke Alam, Dianggap Siap Setelah Rehabilitasi Bertahun-tahun

Direktur Program IAR Indonesia, Karmele L Sanchez mengaku tidak pernah lupa ketika harus membuka rantai dari leher Susi.

"Kami sangat sedih melihatnya, namun sekarang rasanya sangat menggembirakan melihat orangutan yang dulunya hidup terkekang dan menderita kini bisa hidup dengan bebas dan bahkan mampu berkembangbiak di habitat aslinya," ungkap Karmele.

Karmele menambahkan, selama menjalani perawatan dan rehabilitasi, kondisi Susi makin membaik, tidak hanya fisik tapi juga mental.

Susi juga terbukti mampu beradaptasi dan menjadi orangutan sejati di rumah barunya di Gunung Tarak.

Sementara itu, Kepala Dinas LHK Provinsi Kalimantan Barat, Adi Yani menyampaikan mereka telah mengambil kebijakan penting terkait penyelamatan habitat dan koridor satwa dilindungi.

Kebijakan tersebut adalah dengan menetapkan hutan lindung Gunung Tarak sebagai Kawasan Ekosistem Esensial melalui Surat Keputusan Gubernur Kalimantan Barat tentang Penetapan Kawasan Ekosistem Esensial di Kabupaten Kayong Utara dan Kabupaten Ketapang Provinsi Kalimantan Barat.

Menurut dia, dengan terjaganya ekosistem satwa-satwa dilindungi maka keseimbangan alam yang ada akan terjaga hingga berdampak positif terhadap kualitas hidup masyarakat secara luas.

"Hutan Lindung Gunung Tarak merupakan kawasan penyangga dari TN Gunung Palung yang merupakan lokasi besar tempat hidupnya spesies orangutan,” jelas Adi Yani.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com