Bukan hanya berbohong, keluarga pasien justru marah ketika ditanyai mengenai riwayat kontak.
Kepala Bidang Pelayanan Medis RS TNI Ciremai Tetri Yuniwati bercerita, selain memarahi petugas, keluarga pasien juga ada yang berkacak pinggang.
Tetri mengatakan, pertanyaan memang diajukan berulang untuk memastikan kondisi pasien.
"Sampai petugas kami menanyakan berulang-ulang, ini menyangkut kepentingan bersama. Bapak yang mengantar sampai berkacak pinggang, karena merasa marah,” kata Tetri.
Kepadanya, pihak keluarga hanya mengatakan bahwa pasien memiliki riwayat kencing manis.
Namun, riwayat kontak dengan pasien positif corona tersebut tidak dijelaskan.
Tim medis lalu memakamkan pasien sesuai protokol Covid-19.
Lantaran keterangan tak jujur dari keluarga, sebanyak 21 tenaga medis di Rumah Sakit TNI Ciremai Cirebon kemudian menjalani isolasi mandiri.
21 tenaga medis itu terdiri dari 18 orang perawat IGD dan ICU, 1 dokter ICU, 1 dokter IGD dan 1 dokter spesialis saraf.
Sumber: Kompas.com (Penulis: Kontributor Kompas TV Cirebon, Muhammad Syahri Romdhon | Abba Gabrilin)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.