Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hasil Tes Negatif, PDP Meninggal di Salatiga Dimakamkan secara Normal

Kompas.com - 20/04/2020, 10:21 WIB
Dian Ade Permana,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

SALATIGA, KOMPAS.com - Seorang pasien dalam pengawasan (PDP) di Kota Salatiga, Jawa Tengah, meninggal dunia, Senin (20/4/2020) pagi.

Namun, karena hasil tes pasien tersebut negatif, maka pemakaman dilakukan secara umum.

"Sehingga, tidak perlu pakai protokol pemulasaran jenazah sesuai penanganan Covid-19," kata Wali Kota Salatiga, Yuliyanto, saat dihubungi, Senin.

Baca juga: Warga Membandel Tak Pakai Masker, Wali Kota Salatiga: Saya yang Pakaikan Langsung

Yuliyanto menambahkan, pasien laki-laki berusia 51 tahun itu menjalani perawatan sejak Minggu (12/4/2020).

"Sudah menjalani tes swab dua kali, pada Senin dan Selasa lalu, keduanya hasil negatif. Namun, yang bersangkutan meninggal dunia hari ini pukul 05.00," paparnya.

Hingga Minggu (19/4/2020), tercatat ada empat pasien positif virus corona di Kota Salatiga.

Baca juga: Pekerja yang Terkena PHK di Salatiga Bakal Beralih Jadi Driver Ojol

Pasien terbaru merupakan anak dari pasien positif yang terdata sebelumnya.

"Betul, bertambah satu orang yang positif. Ini merupakan anak dari pasien positif dengan identitas 03," kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Salatiga, Siti Zuraida.

Siti mengatakan, pasien 03 dan 04 ini memiliki riwayat perjalanan ke luar negeri dan luar pulau pada Maret 2020.

"Namun, setelah pulang ke Salatiga, pasien 03 dan 04 ini bersinggungan dengan banyak orang," jelasnya.

Dari hasil tracing, lanjutnya, pasien positif 03 bersinggungan erat dengan 20 orang dan pasien 04, dengan 65 orang.

"Ini bisa dikatakan lonjakan orang tanpa gejala (OTG) paling banyak, setelah dilakukan pemeriksaan kesehatan juga rapid test," kata Zuraida.

Dia meminta kepada pasien, keluarga pasien, dan masyarakat untuk kooperatif dengan tenaga kesehatan saat dilakukan pemeriksaan.

"Kejujuran dan kerja sama dari pasien sangat diharapkan agar upaya memutus rantai persebaran wabah corona ini bisa segera dilakukan," harapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com