Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER NUSANTARA] Misteri Kemunculan Cacing di Beberapa Daerah | Pasien Covid-19 Meninggal di Hari Kesembuhannya

Kompas.com - 20/04/2020, 06:30 WIB
Pythag Kurniati

Editor

KOMPAS.com- Seorang pasien positif Covid-19 di Kabupaten Bangkalan, Jawa Timur meninggal dunia setelah dinyatakan sembuh dari virus corona.

Kabar bahagia sekejap menjadi kabar duka. Pasien tersebut meninggal 12 jam setelah tim medis memperbolehkan dia pulang.

Sementara di Jawa Tengah, sejumlah tempat digegerkan dengan munculnya cacing tanah secara misterius.

Cacing-cacing itu terus bermunculan meski telah disapu dan dibuang.

Beberapa ahli pun angkat bicara mengenai fenomena ini.

Berikut berita populer nusantara yang menjadi fokus perhatian pembaca Kompas.com:

Baca juga: Fakta Pasien Sembuh Corona Akhirnya Meninggal Dunia, Mudik dari Jakarta, Hanya 12 Jam Bertahan

1. Pasien dinyatakan sembuh dari corona, kemudian meninggal

IlustrasiTHINKSTOCK Ilustrasi
Di Bangkalan Jawa Timur, seorang pemudik asal Jakarta dinyatakan positif corona.

Warga berinisial R tersebut mengalami sakit sepulang dari Jakarta.

Ia pun dirujuk ke RSUD Syamrabu Bangkalan lantaran memiliki gejala sesak napas.

Pasien kemudian dinyatakan positif corona setelah menjalani tes swab.

Setelah diisolasi beberapa hari, pasien dinyatakan sembuh dan diperbolehkan pulang, Jumat (17/4/2020) sekitar pukul 11.00 WIB.

Namun di hari kesembuhannya, pukul 23.00 WIB pasien meninggal dunia.

Ia meninggal 12 jam setelah dipersilakan pulang.

R rupanya diketahui memiliki penyakit penyerta seperti jantung, asma dan kelainan darah.

Baca juga: Kasus-kasus Pasien Positif Corona Tanpa Gejala di Sejumlah Daerah, Ada yang Hanya Merasa Kehausan

2. Fenomena munculnya cacing tanah di Solo

Warga Solo dihebohkan dengan fenomena munculnya cacing-cacing dari dalam tanah secara misterius.

Peristiwa itu terjadi di Pasar Gede Solo, Sabtu (18/4/2020) sekitar pukul 05.30 WIB dan diketahui oleh pedagang pasar bernama Marsono.

Cacing-cacing, kata Marsono, keluar dan menyebar hingga ke jalan raya.

Meski telah disapu dan dibersihkan, cacing-cacing tersebut terus bermunculan.

"Kalau cacingnya dikumpulkan, ada satu ember. Jumlah cacingnya banyak," tutur dia.

Kemunculan cacing itu pun membuat warga merasa tak nyaman hingga tak bernafsu makan lantaran jijik melihat segerombolan cacing terus keluar dari tanah.

Baca juga: Fenomena Cacing Bermunculan di Solo dan Klaten, Ini Penjelasan Ahli

3. Rupanya cacing juga muncul juga di Klaten

Tangkap layar dari sebuah unggahan di media sosial Instagram mengenai keluarnya cacing dari dalam tanah di Desa Socokangsi, Kecamatan Jatinom, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah.Instagram/@kabar_klaten Tangkap layar dari sebuah unggahan di media sosial Instagram mengenai keluarnya cacing dari dalam tanah di Desa Socokangsi, Kecamatan Jatinom, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah.
Ternyata kemunculan cacing-cacing tersebut tak hanya terjadi di Kota Solo, Jawa Tengah.

Di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah pun ada fenomena serupa.

Bukan di area publik, cacing-cacing di Klaten bermunculan di lahan persawahan dan pekarangan kosong di Kecamatan Jatinom,.

Hal tersebut dibenarkan oleh Camat Jatinom Rahayu.

Mengenai waktu kemunculan cacing, diakui sama dengan kejadian di Solo, yakni Sabtu (18/4/2020).

"Hari ini tadi Pak Lurah sudah laporan tidak sebanyak kemarin. Sudah normal kembali," kata Camat Jatinom Rahayu, Minggu (19/4/2020).

Pakar Lingkungan Hidup dari Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo, Prabang Setyono lebih menganggap keluarnya cacing sebagai fenomena alam.

Dia juga mengaitkannya dengan fenomena sejumlah gunung berapi di Indonesia yang aktif secara bersamaan.

Sedangkan, Peneliti Bidang Zoologi Pusat Penelitian Biologi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Hari Nugroho mengaitkan fenomena tersebut dengan perubahan cuaca.

Baca juga: Fenomena Cacing Tak Berhenti Keluar dari Tanah Diduga Pengaruh Disinfektan

4. Viral video nenek mengaji di rumah reyot

Seorang nenek di Kampung Randu Kurung, Desa Cibiuk Kidul, Kecamatan Cibiuk bernama Minah (70) terkejut lantaran sejumlah orang mendatangi rumahnya.

Rupanya orang-orang tersebut datang usai sebuah video dirinya mengaji di rumah reyot viral di media sosial.

Minah bercerita, ia hidup sebatang kara lantaran suaminya telah meninggal dunia sejak 1980.

"(Suaminya) meninggalnya sekitar usia 40 sampai 50 tahunan, tahun 1980-an," jelas H Ijang (68), tetangga Minah yang memang sejak dulu mengetahui persis kehidupan pasangan suami istri tersebut.

Minah tak memiliki pekerjaan pasti. Ia juga tak bisa memperbaiki rumahnya yang rusak.

Namun, Minah berkukuh tak mau tinggal di rumah tetangganya karena tak mau merepotkan.

"Di sini mah, bisa sambil ngaji, sholawatan, di rumah orang perasaan tidak enak, tidak tenang," kata dia.

Minah pun diketahui tidak memiliki BPJS dan tidak mendapatkan program PKH.

Baca juga: Kisah-kisah Perawat Melawan Aniaya dan Stigma di Tengah Pandemi Corona, Diancam Pecahan Kaca dan Jenazah Ditolak Warga

5. Ibu rumah tangga positif corona usai hadiri pernikahan di Jakarta

Ilustrasi pernikahanRomanno Ilustrasi pernikahan
Seorang ibu rumah tangga di Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah dinyatakan positif corona usai menghadiri pernikahan di Jakarta.

Ia pergi dengan menggunakan bus carteran bersama sejumlah warga di kampungnya.

Sepulang dari Jakarta, ibu rumah tangga itu mengalami sakit dan dirawat di RSUD dr Soedjati Soemodiardjo Purwodadi sejak Sabtu (4/4/2020).

Ibu rumah tangga ini kemudian dinyatakan terinfeksi corona setelah menjalani tes swab.

Orang-orang yang berkontak dengannya pun akhirnya menjalani rapid test.

"Hasil rapid test keluarganya negatif (non-reaktif). Namun tiga orang tetangganya reaktif dari hasil rapid test," kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Grobogan Slamet Widodo.

Sumber: Kompas.com (Penulis: Taufiqurrahman, Puthut Dwi Putranto, Labib Zamani | Editor: Teuku Muhammad Valdy Arief, Khairina, Abba Gabrilin, David Oliver Purba)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com