YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Prihatin dengan kondisi belum meratanya Alat Pelindung Diri (APD) bagi paramedis, seorang warga Gunungkidul, Yogyakarta, memborong 1.000 unit APD bagi petugas medis.
"Para medis kasihan, mereka garda terdepan menghadapi pandemi ini. Saya membeli sekitar 1.000 APD termasuk masker, kacamata, sepatu, hingga sarung tangan. Sementara ini ready 200 potong," kata warga Kepek I, Desa Kepek, Kecamatan Wonosari, Gunungkidul, Yogyakarta, Agus Driyanto Jumat (17/4/2020)
"Saya sekedar kemanusiaan saja, dari pusat agak lamban ya mas. Terketuk untuk menyediakan APD yang aman bagi paramedis," ucap Agus.
Baca juga: Ridwan Kamil: Pabrik Masker Standar WHO di Jabar Bisa Produksi 1 Juta Unit Per Hari
Menurut dia, dengan kegotongroyongan dan kebersamaan yang dimiliki warga, dirinya yakin bisa mengurangi beban masyarakat di saat pandemi seperti saat ini.
"Bantuan ini saya tidak mencalonkan atau urusan politik, karena ini bentuk ajakan kepada masyarakat untuk gotong royong," ucap Agus.
Ketua Gugus Penanggulangan Covid-19 Gunungkidul, Immawan Wahyudi mengapresiasi langkah dari beberapa kelompok masyarakat yang sudah membantu penanganan pandemi corona.
Meski diakuinya, APD untuk petugas medis mencukupi, tetapi dengan bantuan dari pihak masyarakat akan membantu menanggulangi persebaran Covid-19 di Gunungkidul.
Baca juga: Cerita Mahasiswa ITB di Berau, Warga Patungan Bantu APD Tenaga Medis
"Tetapi harus disalurkan ke pemda/gugus/instansi pemerintah/lembaga resmi yang legal untuk menerima bantuan. Dan menyalurkannya secara baik dan transparan," kata Immawan.
Dijelaskan, dengan APD yang masih mencukupi ini, setiap instansi pemerintah bisa meminta langsung ke Dinas Kesehatan.
Dengan semangat gotong royong yang dimiliki masyarakat bisa membantu pemerintah dalam menanggulangi masa pandemi ini.
Baca juga: Ketika Anak Muda Turun Tangan Produksi APD untuk Tim Medis...
Ia berpesan kepada masyarakat untuk tetap menjaga diri, dan mengurangi aktivitas keluar rumah. Apalagi dalam beberapa hari terakhir masyarakat sudah mulai banyak masyarakat beraktivitas.
Dia mengakui psikologis masyarakat yang jenuh ketika sudah berhari-hari mengurangi aktivitas.
"Kami sudah berkoordinasi akan melakukan imbauan lebih keras lagi, bersama polri, TNI, dan satpol PP. Termasuk dengan camat dan kepala desa, perlu adanya penyegaran (imbauan)," kata Immawan.
Sementara Kepala Dinas Kesehatan Gunungkidul Dewi Irawati mengatakan, Hingga kini Pasien Dalam Pengawasan (PDP) yang dirawat 7 orang, dari 50 orang PDP.
Untuk Jumlah PDP meninggal ada 12 orang. Orang Dalam Pemantauan (ODP) 901 orang. Positif 3 orang, 2 dinyatakan sembuh, 1 orang masih dirawat.
Baca juga: Kabar Baik, Polisi yang Positif Covid-19 di Gunungkidul Sembuh
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.