Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anggota TGP2D NTB Positif Corona, Gubernur Zulkieflimansyah Sebut Lama Tak Berinteraksi

Kompas.com - 16/04/2020, 09:34 WIB
Fitri Rachmawati,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

MATARAM, KOMPAS.com - Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) Zulkieflimansyah memastikan tak berinteraksi dengan salah satu anggota Tim Gubernur untuk Percepatan Pembangunan Daerah (TGP2D) NTB yang dinyatakan positif virus corona baru atau Covid-19.

Zulkieflimansyah mengatakan, aparatur sipil negara (ASN) yang ditetapkan positif corona itu telah lama tak masuk kantor.

"NEY itu aktivis gereja yang ada interaksi dengan salah satu pasien positif yang telah sembuh, kebetulan yang bersangkutan jadi tim Gubernur untuk Percepatan Pembangunan, jadi sudah lama tidak masuk kerja, dan tidak ada interaksi dengan kami di pendopo," kata Gubernur saat dihubungi Kompas.com, Rabu (15/4/2020).

Gubernur mengatakan, ASN itu langsung melapor kepadanya begitu dinyatakan positif Covid-19. 

Pasien positif corona itu dibawa petugas medis berpakaian lengkap menuju RSUD Kota Mataram pada Minggu (12/4/2020) malam.

Baca juga: Dampak Corona, 180 Perusahaan Tutup dan 11.000 Pekerja Dirumahkan di NTB

Seluruh staf dan ASN menjalani rapid test

Setelah penetapan status pasien positif itu, Dinas Kesehatan NTB melakukan rapid test virus corona terhadap seluruh staf, ASN, dan anggota TGP2D di Pendopo Gubernur dan Pendopo Wakil Gubernur pada Rabu (15/4/2020).

Selain itu, rapid test virus corona juga diikuti pramusaji, pengemudi, Satpol PP, dan staf lain yang beraktivitas di Pendopo Gubernur dan Wakil Gubernur. 

Kasi Pelayanan Kesehatan Dinkes NTB Sri Endang Kusrini mengatakan, sebanyak 130 staf, ASN, dan anggota TGP2D mengikuti rapid test virus corona.

Menurutnya, rapid test virus corona dilakukan sejak Selasa (14/4/2020).

"Rapid test ini sudah dilakukan sejak Selasa, 90 orang menjalani rapid tes di Pendopo Gubernur, sisanya hari ini, 40 orang di Pendopo Wakil Gubernur, agar tidak menumpuk," kata Endang di Pendopo Wakil Gubernur, Rabu.

Endang mengatakan, rapid test virus corona itu dilakukan atas permintaan Sekretaris Daerah (Sekda) NTB Lalu Gita Aryadi.

Rapid Test: Seluruh staf Gubernur NTB, melakukan pemeriksaan Rapid Diagnostic Test (RDT), Rabu (15/4/2020).Dok. Humas Pemprov NTB Rapid Test: Seluruh staf Gubernur NTB, melakukan pemeriksaan Rapid Diagnostic Test (RDT), Rabu (15/4/2020).

Saat ditanya mengenai hasil rapid test itu, Endang mengatakan, akan diumumkan langsung oleh Kepala Dinas Kesehatan NTB Nurhandini Eka Dewi.

Gubernur NTB Zulkieflimansyah dan Wakil Gubernur Siti Rohmi Djamillah tak mengikuti tes tersebut.

Endang mengatakan, Zul dan Siti ingin mendahulukan para staf dan ASN yang bertugas di pendopo.

Pantauan Kompas.com, pemeriksaan di Pendopo Wagub NTB dilakukan secara bertahap agar tak terjadi penumpukan di lokasi.

Dua petugas memakai APD lengkap memeriksa satu per satu staf dan ASN yang bertugas di pendopo.

Setelah didata, sampel darah mereka diambil untuk diuji.

Baca juga: UPDATE: Tambah 4, Total Kasus Positif Covid-19 di NTB Jadi 41

Salah seorang staf di Pendopo Gubernur, Haris mengaku lega karena dinyatakn nonreaktif berdasarkan hasil rapid test virus corona.

"Pemeriksaan ini bisa melegakan kita, jadi jaga jaga, apalagi hasilnya negatif, semoga kami semua sehat," katanya.

Sebelumnya, salah satu anggota TGP2D berinisial NEY dinyatakan positif virus corona baru atau Covid-19. NEY merupakan warga Kecamatan Ampenan, Kota Mataram.

Setelah ditelusuri, NEY pernah melakukan perjalanan ke daerah terjangkit Covid-19 dan memiliki riwayat kontak dengan pasien positif corona 04 di NTB.

Hingga saat ini, sebanyak 41 kasus positif virus corona baru atau Covid-19 tercatat di NTB. Sebanyak dua pasien meninggal dan tujuh orang dinyatakan sembuh.

Sementara itu, terdapa 94 pasien dalam pengawasan (PDP) yang dirawat di ruang isolasi sejumlah rumah sakit rujukan di NTB.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com