Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fakta KM Lambelu Dilarang Bersandar, 3 Kru Terindikasi Positif Corona dan Penumpang Lompat ke Laut

Kompas.com - 08/04/2020, 06:17 WIB
Dheri Agriesta

Editor

KOMPAS.com - Kapal Motor (KM) Lambelu yang berlayar dari Tarakan, Kalimantan Utara, dilarang berlabuh di Pelabuhan Lorens Say Maumere, Selasa (7/4/2020).

KM Lambelu membawa 233 penumpang termasuk anak buah kapal (ABK).

Kapal itu tiba di perairan Maumere, Kabupaten Sikka, pada Senin (6/4/2020) sekitar pukul 02.30 WITA.

Kapal itu dilarang bersandar setelah tiga kru kapal terindikasi positif virus corona baru atau Covid-19.

Bupati Sikka Fransiskus Roberto Diogo menyampaikan larangan bersandar itu kepada Direktur PT Pelni Indonesia melalui surat.

Baca juga: 3 Kru Kapal Diduga Terjangkit Covid-19, KM Lambelu Dilarang Bersandar di Maumere

Dalam surat yang diterbitkan Selasa, 7 April 2020, itu tertulis jelas larangan bersandar untuk KM Lembelu.

Dalam surat itu tertulis, berdasarkan hasil rapid test ang dilakukan kepada 22 sampel ABK, diketahui tiga orang terindikasi positif corona.

Tiga kru kapal itu merupakan dua ABK dan satu penjaga kantin.

Petugas menunjukkan alat rapid test saat setelah selesai konferensi pers di Sukabumi, Jawa Barat, Senin (6/4/2020).KOMPAS.COM/BUDIYANTO Petugas menunjukkan alat rapid test saat setelah selesai konferensi pers di Sukabumi, Jawa Barat, Senin (6/4/2020).

Hasil rapid test

Kepala Biro Humas dan Protokol Setda Nusa Tenggara Timur (NTT) Marius Ardu Jelamu membenarkan, hasil rapid test virus corona baru atau Covid-19 tiga kru KM Lambelu terindikasi positif.

Pemeriksaan itu dilakukan saat kapal lego jangkar tak jauh dari Dermaga Lorens Say, Maumere, Kabupaten Sikka.

"Hasil pemeriksaan rapid test, memang ada tiga orang yang (terindikasi) positif virus corona, dua anak buah kapal dan satunya penjaga kantin," kata Marius dalam jumpa pers yang disiarkan lewat video streaming, Selasa (7/4/2020).

Marius telah berkoordinasi dengan Bupati Sikka Fransiskus Robertus Diogo terkait masalah itu.

Baca juga: 31 Pasien Positif Corona di Papua, 5 Sembuh dan 4 Meninggal

Meski terindikasi positif, Marius menyebut, tiga kru kapal itu belum pasti terinfeksi virus corona.

Tim medis harus memeriksa cairan tenggorokan tiga kru tersebut melalui tes swab di laboratorium.

"Kami mau sampaikan kepada seluruh masyarakat NTT bahwa positif menurut rapid test, belum tentu positif saat pemeriksaan PCR (Polymerase Chain Reaction) atau swab test," kata Marius.

Petugas medis di Kabupaten Sikka pun telah mengambil cairan tenggorokan tiga kru kapal itu.

"Tadi sawab sudah diperiksa dan karena kapal dan tiga orang akembali ke Makassar, Sulawesi Selatan, maka spesimennya akan dikirim ke Makassar," kata Marius.

 

Penumpang melompat ke laut

Penumpang KM Lambelu sempat histeris dan panik mendengar larangan berlabuh yang dikeluarkan Pemerintah Kabupaten Sikka.

Mereka berkumpul di dek kapal dan berteriak, memohon kepada pemerintah setempat agar diizinkan bersandar.

Dalam video amatir yang beredar, para penumpang terlihat panik karena khawatir terinfeksi virus corona.

Beberapa penumpang yang mengenakan jaket pelampung terlihat melompat ke laut. Mereka berusaha berenang ke daratan.

"Mereka lompat pakai life jacket (jaket pelampung)," kata Kepala Basarnas Maumere I Putu Sudayana ketika dikonfirmasi Kompas.com.

Baca juga: Sempat Lompat ke Laut, 5 Penumpang Kembali Naiki Kapal Setelah KM Lambelu Diizinkan Bersandar

Karena melihat aksi nekat lima penumpang itu, Pemerintah Kabupaten Sikka mengizinkan KM Lambelu bersandar dengan sejumlah syarat.

Tahu kapal diizinkan bersandar, lima penumpang itu kembali berenang ke KM Lambelu.

"Lima penumpang yang lompat pun naik sendiri ke kapal dan selamat," kata Putu.

Foto : Saat Bupati bersama Forkominda Sikka memantau KM Lambelu, Selasa malamKOMPAS.COM/NANSIANUS TARIS Foto : Saat Bupati bersama Forkominda Sikka memantau KM Lambelu, Selasa malam

Bupati akhirnya mengizinkan

Bupati Sikka Fransiskus Roberto Diogo akhirnya mengizinkan KM Lambelu bersandar di pelabuhan dengan sejumlah syarat.

Roberto mengizinkan kapal tersebut bersandar karena alasan kemanusiaan.

"Keputusan ini sebagai pertimbangan kemanusiaan. Meskipun dalam kapal sudah ada yang teridentifikasi Covid-19, sekarang kapal akan bersandar di pelabuhan," kata Roberto.

Roberto mengatakan, sebelumnya Pemerintah Kabupaten Sikka telah meminta kapal dan para penumpang kembali ke Makassar.

Tapi, Dinas Perhubungan Provinsi NTT melalui edarannya tetap mengizinkan KM Lambelu bersandar di pelabuhan.

Baca juga: KM Lambelu Diizinkan Bersandar, Bupati Sikka: Alasan Kemanusiaan

Pemkab Sikka pun telah menyiapkan petugas medis dan ruang karantina massa di Gedung Sikka Convention Center.

Penumpang yang dikarantina hanya yang berasal dari Kabupaten Sikka.

Sementara penumpang dari Kabupaten Nagekeo, Ende, dan Flores Timur, tetap di kapal menunggu dijemput pemerintah kabupaten masing-masing.

"Kapal kami sadarkan, para penumpang tidak boleh turun sebelum tim kesehatan melakukan pemeriksaan lebih lanjut dan memberikan rekomendasi," kata Roberto.

 

Sumber: Kompas.com (Penulis: Nansianus Taris, Sigiranus Marutho Bere | Editor: Robertus Belarminus, Dheri Agriesta)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com