Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Khawatir Terjangkit Corona, Puluhan Warga Manggarai Timur Memilih Tinggal di Kebun

Kompas.com - 31/03/2020, 09:19 WIB
Markus Makur,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

BORONG, KOMPAS.com - Sebanyak 80 kepala keluarga (KK) di Kampung Lopa, Desa Gololeda, Kecamatan Borong, Kabupaten Manggarai Timur, Flores, Provinsi Nusa Tenggara Timur, memilih tinggal di kebun untuk menghindari terjangkit virus corona.

Warga mulai mengungsi sejak sejak awal Maret. Pada tanggal 24-25 Maret, warga yang tinggal di kebun jauh lebih banyak dibanding sebelumnya.

"Warga di Kampung Lopa, Desa Gololeda, Kecamatan Borong memilih menghindar ke pondok di kebun-kebun agar terhindar dari wabah virus corona," ujar Kepala Desa Gololeda Martinus Jenama saat dihubungi Kompas.com lewat sambungan telepon, Selasa (31/3/2020).

Baca juga: Pekan Ini Surabaya Akan Terapkan Karantina Wilayah, Akses Keluar Masuk Dibatasi

Jenama mengatakan, mereka memilih tinggal di kebun agar tidak bertemu dengan warga lain yang pulang dari tempat rantauan.

Hal serupa juga dilakukan warga Desa Mbengan,Kecamatan Kota Komba. 

Kepala Desa Mbengan Yohanes menjelaskan, sebagian besar warganya takut dengan wabah penyebaran corona.

Upaya pencegahannya dengan menghindar ke pondok yang ada di kebun.

"Ada yang hingga saat ini tinggal di pondok-pondok di kebun sambil menjaga tanaman di kebun. Warga sangat takut virus corona. Walaupun pemerintah desa bersama petugas medis melakukan sosialisasi pencegahan dan penanganan corona, namun warga tetap menghindar ke pondok-pondok di kebun untuk melindungi diri bersama keluarganya," ujar Yohanes.

Tobi menjelaskan, karena khawatir corona, banyak juga warganya tidak pergi ke pasar untuk berdagang atau membeli sembako.

Kepanikan dan ketakutan warga di Desa Mbengan karena pemberitaan media massa yang setiap hari menginformasikan orang meninggal dunia disebabkan Covid-19.

Hal berbeda dilakukan warga Desa Komba, Kecamatan Kota Komba untuk terhindari dari virus corona.  

Kepala Desa Komba Eduardus mengatakan, warganya memilih berdiam di rumah. Namun, sebagian masyarakat masih ada yang berkebun.

Baca juga: Ini Kriteria Kendaraan yang Boleh Masuk ke Surabaya Saat Karantina Wilayah Diterapkan

Hanya saat warga menaati instruksi pemerintah untuk tidak berkumpul, atau melakukan aktivitas yang mengumpulkan banyak orang, seperti arisan dan menggelar ritual 

"Memang ada warganya yang baru pulang dari Pulau Bali, dan kini warga itu berada di dalam rumah saja yang tetap dipantau oleh pemerintah desa maupun petugas kesehatan," jelasnya.

Dihubungi secara terpisah, Wakil Bupati Manggarai Timur Jaghur Stefanus meminta agar kepala desa dan camat menyosialisasikan dengan baik terkait penyebaran corona ke warga desa.

Khususnya warga desa yang memilih menghindari corona dengan tinggal di kebun.

"Saya akan telepon camat untuk memberikan sosialisasi ke kepala desa untuk pencegahan dan penanganan penyebaran Covid-19. Saya juga sedang berada di wilayah Kecamatan Lambaleda untuk memberikan informasi pencegahan dan penanganan penyebaran Covid-19. Saya juga memantau posko Covid-19 di sembilan kecamatan di Kabupaten Manggarai Timur," ujar Jaghur.

Hingga kini belum ada kasus positif Covid-19 di NTT.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com